Laporan menyebutkan, mobil tersebut melaju dengan kecepatan tinggi ketika gagal melewati tikungan kuldesak, dan kemudian keluar dari jalan.
Mobil itu kemudian menabrak pohon dan kemudian keluar api.
Saudara ipar salah seorang korban mengungkapkan rekan-rekan korban menyaksikan mobil itu terbakar selama empat jam, di saat petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkannya.
Baca Juga: Aksi Balasan Pengusiran Diplomat Kembali Dilakukan Rusia, Kali Ini 20 Diplomat Ceko Diusir
Pihak otoritas mengungkapkan menggunakan 32.000 galon air untuk memadamkan api karena baterai mobil terus menyala.
Pihak pemadam dikabarkan sampai menghubungi Tesla untuk mengetahui cara memadamkan api di baterai.
Otopsi sendiri masih dilakukan kepada dua korban, yang identitasnya masih belum diungkapkan.
Baca Juga: Kecelakaan Mobil Tesla Masuk Kolong Truk Trailer di Detroit, Diselidiki Pakai Autopilot atau Tidak
Situs Tesla mengungkapkan, sistem autopilot dibuat untuk membantu pengemudi mengurangi beban kerja.
Selain itu juga ada kemampuan mengemudi sendiri secara penuh yang menawarkan kemampuan esktra seperti perubahan jalur, parkir, dan autosteering.
Namun, perusahaan menyarankan bahwa dua kemampuan itu digunakan dengan pengemudi yang tetap memegang kemudia dan siap mengambil alih setiap saat.
Pemilik Tesla, Elon Musk, kemudian mencuit di Twitter bahwa pengemudi Tesla dengan autopilot, 10 kali lebih kecil kemungkinannya kecelakaan dibanding pengemudi yang berada di belakang stir.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.