“Tak hanya komentar mengenai kepribadiannya, tentang caranya berpakaian, pernikahannya, apakah ia akan hamil atau tidak, sesuatu yang bukan hak atasan untuk menanyakannya,” ujar Craft kepada News 10.
Menurut Craft, saat Pellerin keberatan dengan komentar Marx, sang atasan pun mengancamnya.
“Saya bisa memecat Anda karena terlalu menarik, dan tak ada yang bisa Anda lakukan,” ujar Marx seperti diungkapkan Craft.
Baca Juga: Taiwan Ungkap Kesiapan Tembak Jatuh Drone China yang Mendekat
Gugatan tersebut juga mengungkapkan, Pellerin dibayar tak sebanyak koleganya. Koleganya bahkan dibayar 10 persen lebih banyak meski memiliki lisensi pengacara yang sama dengannya.
Pellerin dibayar USD51.000 atau setara Rp742 juta per tahun sejak bekerja pada 1 Maret 2017.
Sementara pengganti Pellerin yang seorang pria dibayar USD56.000 (Rp814 juta) per tahun.
Baca Juga: Berkat Mimpi Anaknya, Ibu Ini Menang Lotere Senilai Rp2,7 Miliar
Terkait tuduhan, Marx membantahnya. Marx menyebut tuduhan tersebut sebagai kebohongan yang gila.
Ia mengutarakan kepada The Advocate dirinya memecat Pellerin karena melewatkan pelatihan yang dijadwalkan untuk pergi ke pernikahan temannya.
Juga karena bekerja keluar dari jalurnya dengan seorang narapidana.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.