Kompas TV internasional kompas dunia

Empat Tahun Berturut-turut jadi Negara Paling Bahagia di Dunia, Apa Rahasia Finlandia?

Kompas.tv - 6 April 2021, 17:17 WIB
empat-tahun-berturut-turut-jadi-negara-paling-bahagia-di-dunia-apa-rahasia-finlandia
Helsinki, Finlandia (Sumber: Pixabay/Anastasia Borisova)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Eddward S Kennedy

Desiree Luhulima (64), WNI yang mengajar bahasa Indonesia untuk anak-anak di sana mengungkapkan, kejujuran tinggi sudah dipupuk sejak orang Finlandia masih kecil.

"Di sini kendali pendidikan dipegang siswa, bukan guru. Murid mengevaluasi dirinya sendiri. Akhirnya dengan sendirinya tingkat kejujurannya makin lama makin tinggi," ucap wanita keturunan Maluku yang sudah menetap di Finlandia sejak 1997 tersebut.

Baca Juga: Indahnya Midnight Sun, Fenomena Matahari Muncul Tengah Malam.di Finlandia

4. Hidup Berdampingan dengan Alam

Lebih lanjut Desiree mengungkapkan, kunci kebahagiaan lainnya dari masyarakat negara Skandinavia ini adalah dekat dengan alam.

Dengan hidup berdampingan dengan alam, kehidupan oaring Finlandia pun tergolong cukup sederhana.

“Karena sederhana mereka tidak berlomba-lomba dengan kehidupan. Kalaupun mereka berkejaran itu dengan dirinya sendiri, bukan orang lai," kata Desiree.

Di Finlandia, imbuhnya, akan sangat mudah untuk menemukan danau, hutan, pantai, maupun taman kota.

Akses menuju berbagai destinasi alam tersebut pun cukup mudah untuk dijangkau dari daerah metropolitan di Finlandia.

Baca Juga: Cerita WNI Puasa di Finlandia Lebih dari 20 Jam

5. Berpresepsi Positif

Karakter orang Finlandia yang cenderung tertutup, tidak kepo, jujur dan setia pada akhirnya menghasilkan persepsi positif terhadap warga negara asing (WNA) khususnya dari Asia.

Aji, Evita, dan Desiree sama-sama tidak merasakan stigma negatif apa pun selama berada di Finlandia.

"Persepsi orang Finlandia secara umum untuk WNA Asia (Timur dan Tenggara) sepemahaman saya cukup positif," kata Aji.

Kemudian Evita bercerita, persepsi warga Finlandia terhadap orang Asia dan Indonesia sangat netral, biasa-biasa saja.

Baca Juga: Seperti Ini Suasana Puasa Ramadhan di Finlandia Saat Wabah Corona

"Finlandia sangat menghargai siapa pun yang punya potensi, dan kita dengan mudah juga di sini mencari pekerjaan, teman atau Pendidikan," kata Evita.

Begitu pun dengan Desiree, wanita yang lahir di Belanda dan sejak SD hidup di Indonesia ini tidak merasakan persepsi negatif apa pun di Finlandia.

"Saya bekerja di universitas waktu dulu, saya tidak merasakan adanya itu, tekanan, atau ketidaksukaan, atau rasis," pungkasnya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x