Kini, Bolthouse telah memberikan vaksinasi Covid-19 pada lebih dari 1.000 pekerjanya.
Dunn yakin, target ini tecapai dalam waktu dekat.
Baca Juga: Indonesia Peringkat 10 Besar Dunia untuk Vaksinasi Corona Terbanyak
Di sisi lain, pemberian imbalan ini juga terkait latar belakang sebagian besar pekerja Bolthouse, yaitu warga keturunan Spanyol dan Amerika Latin atau Hispanik.
Data Centres for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan, orang-orang Hispanik atau Latino cenderung lebih mudah tertular Covid-19 dua kali lipat daripada masyarakat Amerika Serikat lainnya.
Meski begitu, data dari Brooking Institution juga menyebut, warga Hispanik di Amerika Serikat juga cenderung skeptis dan enggan untuk menerima vaksin.
Sebab itu, Bolthouse pun memberi kesempatan bagi pekerjanya untuk bertanya terkait vaksin pada ahli kesehatan.
Pemberian imbalan ini juga alternatif dari langkah pemaksaan.
“Kami yakin memberikan mandat dan memaksa mereka untuk melakukan vaksinasi Covid-19 hanya akan membuat mereka melawan,” ucap Dunn.
Baca Juga: CDC: Dua Minggu setelah Dosis Kedua Vaksin Covid-19 Dapat Berkumpul Tanpa Masker
Untuk mendapatkan imbalan itu, Dun menyebut, pekerja mesti mengirimkan foto kartu vaksinasi Covid-19 ke perusahaan.
Nantinya, bonus uang itu akan dikirimkan bersama gaji pekerja.
Sebelumnya, Bolthouse juga memberi bonus sebesar US$ 100 tiap minggu bagi para buruh yang mau bekerja selama pandemi sejak Maret 2020.
“Kami memberikan bonus tambahan sampai tiga minggu lalu ketika kami mulai memvaksinasi,” kata Dunn, menjelaskan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.