Pertempuran selama satu dekade ini telah mengakibatkan kematian ratusan ribu orang dan jutaan orang lainnya terlantar.
Otoritas Suriah sejauh ini telah mengkonfirmasi lebih dari 18.000 kasus virus corona dan 1.247 kematian di beberapa bagian negara yang dikuasai pemerintah.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada hampir 21.000 kasus yang terjadi di kubu pemberontak, serta ada sekitar 9.000 kasus virus corona di daerah yang dikendalikan oleh pejuang Kurdi yang didukung Amerika Serikat.
Angka kasus Covid-19 yang sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi, karena pengujian yang sangat terbatas di negara ini.
Banyak warga Suriah tidak mampu melakukan tes PCR di tengah krisis ekonomi yang parah.
Baca Juga: Terjadi Ledakan Gudang Logistik di Suriah, 2 Tewas 5 Luka
Pandemi Covid-19 merupakan tantangan yang sulit bagi negara maju.
Bagi Suriah yang tengah dilanda konflik, pandemi merupakan tantangan yang berkali lipat lebih berat dibandingkan negara-negara lain.
Konflik di Suriah menewaskan lebih dari setengah juta orang dan membuat 23 juta orang lainnya mengungsi.
WHO menyatakan akan mengawasi program vaksinasi di Suriah yang diharapkan akan dimulai pada April.
Target vaksinasi di Suriah adalah dengan mengimunisasi sebanyak 20 persen dari populasinya pada akhir 2021.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.