SOLO, KOMPAS.TV - Sebelas tahun yang lalu, tepatnya 20 April 2010, sebuah ledakan yang menyebabkan kebakaran terjadi di kilang minyak Deepwater Horizon di Teluk Meksiko, 66 kilometer lepas lantai Louisiana, AS.
Tragedi ini menyebabkan 11 orang pekerja tewas dan 17 orang terluka. Kebakaran kilang minyak ini juga menyebabkan Deepwater Horizon tenggelam usai dua hari terbakar.
Melansir Britannica, Senin (29/3/2021), kejadian ini membuat 2.100 km dari Pantai Teluk AS tercangkup minyak, lantaran ada 134 hingga 206 juta galon minyak yang tumpah ke Teluk Meksiko. Selain itu, kematian satwa liar di sekitar Teluk Meksiko terjadi, termasuk 800.000 burung dan 65.000 penyu.
Baca Juga: Peran Penting Kilang Minyak Balongan, Pemasok 80 Persen BBM Jakarta
Untuk diketahui, Deepwater Horizon merupakan perusahaan pengeboran minyak yang dioperasikan oleh Transocean untuk perusahaan perminyakan, BP.
Bor minyak di sana terletak di dasar laut, yakni 1.522 meter di bawah permukaan dan meluas sekitar 5.486 meter ke dalam batuan
Tragedi ledakan Deepwater Horizon terjadi pada pukul 21.56 waktu setempat. Saat ledakan terjadi, sebanyak 126 orang sedang berada di rig tersebut, yang terdiri dari 7 orang karyawan BP, 79 orang dari Transocean, dan yang lain merupakan staf perusahaan lain dari Anadarki, Halliburton, dan M-I Swaco.
Baca Juga: Kilang Minyak Pertamina di Balongan Meledak, Warga Berhamburan Keluar Rumah Mengira Gempa Bumi
Saat itu, gelombang gas alam meledak melalui beton inti yang baru dipasang oleh kontraktor Halliburton untuk menutup sumur bor minyak. Beton inti ini disebut terlalu lemah untuk menahan tekanan karena campuran beton tersebut terdiri dari gas nitrogen yang mempercepat pengeringan.
Gelombang gas tersebut membuat retakan dan gas alam naik ke riser rig Deepwater Horizon ke atas hingga membuat api.
Pasukan penjaga pantai baru menerima laporan kebakaran kilang minyak tersebut pada pukul 10.21 waktu setempat.
Setelah dua hari terbakar, kilang minyak Deepwater Horizon tenggelam. Volume minyak yang keluar dari sumur tersebut diperkirakan 1.000 barel per hari. Namun, pemerintah AS menyebutkan ada lebih dari 60.000 barel minyak yang tumpah per harinya.
Baca Juga: Ratusan Warga Mengungsi di Pendopo Kabupaten Indramayu Pasca Ledakan di Kilang Minyak Balongan
Berdasarkan citra satelit, tumahan minyak tersebut telah mencemari 180.000 kilometer persegi wilayah tersebut, atau setara dengan luas negara bagian Oklahoma.
Dalam kurun waktu satu tahun, tumlahan minyak dari ledakan Deepwater Horizon ini telah meluas hingga kawasan pesisir pantai AS, yakni sepanjang 1.728 kilometer.
Dampak tumpahan minyak ini juga cukup meresahkan bagi ekosistem lingkungan sekitar, baik bagi tanaman dan hewan di sekitar kawasan tersebut.
Baca Juga: Terminator Canon Foam, Alat Pemadam Kebakaran di Kilang Minyak Pertamina
Departemen Kesehatan dan Rumah Sakit Louisiana menyebutkan, 108 pekerja pembersih minyak dan 35 warga mengalami masalah kesehatan yang diyakini berkaitan dengan tumpahan minyak.
Sebuah studi juga menemukan fakta mengejutkan, di mana dalam radius 15 kilometer dari lantai, sepertiga orang tua di kawasan tersebut melaporkan masalah fisik dan kesehatan mental pada anak-anaknya, sepertu telinga berdarah, mimisan dan menstruasi yang lebih awal pada anak perempuan.
Baca Juga: Penyebab Pasti Kebakaran Belum Diketahui, Pertamina Fokus Pemadaman Kilang Balongan
Atas kerugian tersebut, perusahaan minyak BP harus membayar 65 miliar dollar AS sebagai kompensasi kepada mereka yang terdampak.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.