BEIJING, KOMPAS.TV - Perusahaan retail besar dunia, Nike dan H&M menghadapi ancaman pemboikotan di China.
Hal tersebut terjadi setelah kedua perusahaan tersebut menuduh produksi kapas Xinjiang merupakan hasil kerja paksa daru Muslim Uighur.
Banyak warga Cina yang menyerukan pemboikotan terhadap kedua produk tersebut.
Baca Juga: Virginia Jadi Negara Bagian di Selatan AS Pertama yang Hapuskan Hukuman Mati
Sejumah selebriti negara China juga memutuskan hubungan dengan mereka, dan platform E-Commerce juga menurunkan produk dari Nike dan H&M.
Pekan ini sejumlah negara barat telah memberikan sanksi kepada China.
Sanksi itu diberikan atas tuduhan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), terhadap minoritas Uighur di Xinjiang.
Baca Juga: Palestina Puji Usaha China untuk Mempertemukan Mereka dengan Israel dalam Sebuah Pembicaraan
Sanksi tersebut termasuk pelarangan bepergian dan pembekuan aset bagi pejabat senior di wilayah barat laut China itu.
Pada Desember lalu, BBC telah melakukan investigasi terhadap penelitian yang menunjukkan China memaksa ratusan hingga ribuan suku minoritas termasuk Muslim Uighur menjalani kerja paksa di perkebunan kapas Xinjiang.
Baca Juga: Facebook: China Meretas Komputer dan Telepon Seluler Muslim Uighur
Sebenarnya tuduhan itu sudah dilakukan Nike dan H&M sejak akhir tahun lalu, namun kembali mengemuka beberapa hari setelah sanksi dari Barat.
Pada pernyataan terpisah, kedua negara mengaku khawatir dengan laporan Muslim Uighur melakukan kerja paksa memetik kapas di Xinjiang.
Baca Juga: Dinilai Korbankan Muslim Uighur, Airbnb Diminta Batalkan Sponsor Pada Olimpiade Beijing Tahun Depan
Nike dan H&M pun menegaskan produk mereka tak berasal dari produksi kapas di region tersebut.
Atas pernyataan itu Liga Pemuda Komunis memposting kemarahan mereka di media sosial dan menyerukan boikot.
“Menyebarkan rumor untuk memboikot kapas Xinjiang dan ingin membuat uang di China? Ngimpi!” pernyataan mereka di Weibo, Rabu (24/3/2021).
Baca Juga: Militer Israel Tak Sengaja Ungkap Lokasi Pangkalan Rahasia saat Unggah Lokasi Tes Covid-19
Pernyataan itu juga menyertakan tangkapan layar dari H&M. Media-media China pun meluncurkan kampanye membela kapas Xinjiang dan mengkritisi kedua brand itu.
Media China CGTN bahkan membagikan video di Weibo yang mengklaim realitas yang terjadi di tempat pemetikan kapas di Xinjiang.
Pada video tersebut diperlihatkan penggunaan mesin otomatis dan pernyataan dari Muslim Uighur yang mengatakan mereka berjuang untuk bekerja di sana karena tingginya gaji.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.