Namun, masih belum jelas bagaimana angin dengan kecepatan itu dapat menyebabkan sebuah kapal tanker bermuatan penuh dengan bobot 220.000 ton bisa kandas.
Pada Selasa (23/3/2021), “Kapal kargo Ever Given tengah memasuki kanal dengan kecepatan 12,8 knot atau sekitar 24 kilometer per jam selama 45 menit sebelum kemudian kandas,” terang Ranjith Raja, seorang analis dari perusahaan data Refinitiv. Seorang juru mudi dari otoritas kanal Mesir biasanya akan memandu kapal yang masuk di Terusan Suez, dan kapten kapal akan tetap memegang kendali penuh atas kapalnya.
Kapal tanker Ever Given kandas sekitar 6 kilometer di sebelah utara sisi selatan kanal dekat kota Suez. Area ini merupakan jalur tunggal.
Perdagangan Dunia Terancam Mandek
Ini bisa berdampak serius pada pergerakan pengangkutan dunia antara Laut Mediterania dan Laut Merah, kata Salvatore R Mercogliano, seorang mantan pengusaha laut dan profesor sejarah di Universitas Campbell di Carolina Utara, Amerika Serikat (AS).
“Setiap hari, rata-rata 50 kapal tanker melintasi kanal ini, jadi tertutupnya kanal berarti bahwa tak ada satu pun kapal yang transit ke utara dan selatan,” kata Mercogliano. “Setiap hari kanal ditutup, kapal kontainer dan tanker tidak mengirimkan makanan, bahan bakar dan barang-barang lain ke Eropa, dan barang-barang pun tak dieskpor dari Eropa ke Timur Jauh.
Sejauh ini, sudah sekitar 30 kapal mengantri di Danau Bitter Besar di Mesir di tengah kanal. Sementara, 40 kapal lain menunggu di Laut Mediterania dekat Pelabuhan Said dan 30 lainnya mengantri di Suez di Laut Merah. Ini termasuk 7 kapal tanker yang mengangkut sekitar 5 juta barel minyak mentah.
Ancaman Serangan Terhadap Kapal di Kawasan Rawan
Terkait dampak ekonomi, sejumlah pakar keamanan menyebutkan adanya ancaman serangan terhadap kapal-kapal yang parkir di Laut Merah, menyusul serangkaian serangan yang menyasar kapal pengangkut di Timur Tengah di tengah meningkatnya tensi ketegangan antara Iran dan AS.
Baca Juga: Konflik Akibat Ledakan di Kapal Kargo Israel Kian Panas, Israel dan Iran Saling Tuding
“Seluruh kapal harus mempertimbangkan mengadopsi kewaspadaan penuh jika terpaksa harus statis dalam area Laut Merah atau Teluk Aden,” demikian bunyi peringatan dari perusahaan intelijen kelautan swasta Dryad Global.
Penutupan Terusan Suez juga dapat berdampak pada pengiriman minyak dan gas ke Eropa dari Timur Tengah. Pada Rabu (24/3/2021), harga patokan internasional minyak mentah Brent melonjak hampir 2,9% menjadi 62,52 dolar AS per barel.
Kapal Ever Given yang dibangun pada tahun 2018 dengan panjang hampir 400 meter dan lebar 59 meter, merupakan salah satu kapal kargo terbesar di dunia. Ever Given dapat mengangkut sekitar 20.000 kontainer sekali jalan. Sebelumnya, Ever Given telah transit di sejumlah pelabuhan di China sebelum mengarah menuju Rotterdam di Belanda.
Dibuka pada tahun 1869, Terusan Suez menyediakan jalur penting bagi pergerakan minyak, gas alam dan kargo. Terusan ini juga tetap menjadi salah satu penghasil devisa terbesar di Mesir. Pada tahun 2015, pemerintah Mesir di bawah Presiden Abdel-Fattah el-Sissi berhasil menyelesaikan perluasan kanal hingga dapat melayani kapal-kapal berukuran terbesar dunia. Ironisnya, kapal kargo Ever Given justru kandas di bagian selatan di bagian perluasan baru kanal vital bagi dunia itu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.