BORDEAUX, KOMPAS.TV – Seperti apa rasa minuman anggur yang disimpan di luar angkasa dan mengorbit Bumi selama setahun?
Para peneliti di Bordeaux, Prancis tengah menganalisa selusin botol berisi minuman anggur – juga 320 potongan tanaman anggur Merlot dan Cabernet Sauvignon – yang kembali ke Bumi pada Januari lalu setelah disimpan selama setahun dalam Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Mereka mengumumkan kesan awal mereka pada Rabu (24/3/2021): terutama bahwa kondisi nol gravitasi ternyata tidak merusak anggur, dan tampaknya justru memberi energi pada tanaman merambat itu.
Pihak penyelenggara menyebut, eksperimen ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk membuat tanaman di Bumi lebih tahan terhadap perubahan iklim dan penyakit dengan memaparkan mereka pada kondisi stres yang baru.
Juga, untuk lebih memahami proses penuaan, fermentasi dan gelembung dalam anggur.
Baca Juga: Hotel Luar Angkasa Pertama di Dunia akan Dibuka Pada 2027, Siap Menjajal?
Pada awal bulan ini, sebanyak 12 spesialis pencicip anggur mengetes sebotol anggur yang telah melalui perjalanan mengorbit bumi di luar angkasa, dan membandingkannya dengan anggur serupa yang disimpan di ruang bawah tanah.
Saat botol-botol anggur Chateau Petrus Pomerol yang masing-masing bernilai 5.000 Euro (atau setara dengan Rp 85 juta) dibuka dengan sebuah perangkat bertekanan khusus di Institut Penelitian Anggur dan Tanaman Anggur di Bordeaux, para pencicip pun dengan khusyuk mengendus, menatap dan akhirnya, menyesap cairan berharga itu.
“Saya meneteskan air mata,” aku Nicolas Gaume, CEO dan salah satu pendiri perusahaan Space Cargo Unlimited yang menggelar eksperimen tersebut seperti dilansir dari The Associated Press.
Baca Juga: Bangun Bahtera Luar Angkasa, Ilmuwan Rencanakan Kirim 6 Juta Sperma ke Bulan
Mengumpulkan sejumlah lembaga antariksa dalam satu proyek juga merupakan tantangan tersendiri.
Alkohol dan gelas biasanya dilarang di Stasiun Luar Angkasa Internasional, jadi masing-masing botol anggur dikemas dalam tabung baja khusus selama perjalanan luar angkasa.
Eksperimen itu sendiri, terang Gaume, berfokus mempelajari minimnya gravitasi – yang menimbulkan tekanan luar biasa pada setiap makhluk hidup – terhadap anggur dan tanaman anggur.
“Ini baru tahap awal,” katanya,
“Dan hasil awalnya sungguh menggembirakan", imbuhnya
Jane Anson, seorang ahli minuman anggur dan penulis di The Decanter, mengatakan, “Anggur yang tetap berada di bumi rasanya sedikit lebih muda ketimbang yang telah berada di luar angkasa.”
Baca Juga: Pesawat Luar Angkasa China yang Mendarat di Bulan, Lepas Landas Kembali ke Bumi
Analisa kimia dan biologi terhadap proses penuaan anggur memungkinkan para ilmuwan untuk mencari jalan untuk melakukan proses penuaan anggur berkualitas bagus secara artifisial, kata Dr. Michael Lebert, seorang ahli biologi di Universitas Friedrich Alexander di Jerman.
Dalam eksperimen tersebut, potongan tanaman anggur – yang di dunia penghasil anggur dikenal dengan istilah “canes” – tak hanya bertahan dalam perjalanan luar angkasa tersebut, tapi bahkan tumbuh lebih cepat dibanding tanaman serupa yang ada di bumi, meskipun cahaya dan air di luar angkasa terhitung terbatas.
Jika para peneliti sudah menemukan jawabnya, kata Lebert, ini dapat membantu mereka mengembangkan tanaman anggur yang lebih tahan banting di Bumi.
Juga, merintis penanaman anggur dan pembuatan anggur di luar angkasa kelak.
Lagi pula, tekan Lebert, “Anggur sangat sehat bagi para astronot.”
Sejumlah investor swasta membantu mendanai proyek yang diharapkan para peneliti dapat terus berlanjut pada misi-misi luar angkasa selanjutnya.
Sejauh ini, tak disebut biaya total proyek ini.
Baca Juga: Astronot Rekam Indahnya Aurora dari Luar Angkasa
Lalu, bagi para peminum anggur awam, seperti apa sih rasa anggur luar angkasa ini ?
“Buat saya, perbedaan antara anggur luar angkasa dan anggur bumi… tak mudah untuk didefinisikan,” ujar Franck Dubourdieu, ahli agronomi dan oenologi, bidang yang mempelajari anggur dan pembuatannya.
Saat menyesap anggur, masing-masing spesialis memiliki reaksi berbeda.
Beberapa menyebut adanya sensasi terbakar.
Lainnya mencium aroma kulit yang diawetkan dan api unggun.
“Anggur Bumi, buat saya, masih sedikit lebih tertutup, sedikit lebih matang, sedikit lebih muda. Anggur luar angkasa, kematangannya melembut, dan aroma bunganya merebak,” terang Anson.
Tapi, kata Anson lagi, “Dua-duanya sungguh lezat!”
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.