CAMPOHERMOSO, KOMPAS.TV – Indonesia mungkin bisa mencontoh cara yang ditempuh Kota Campohermoso di Kolombia agar tetap bebas Covid-19. Selain mengandalkan disiplin warganya, kota ini tak jemu menginformasikan warganya seputar virus corona dan bagaimana cara mencegahnya melalui siaran radio dan pengeras suara di jalan-jalan kota. Simak kisahnya berikut ini seperti dirangkum dari Associated Press.
Desinfektan dan Masker Itu Wajib
Saat para pelanggan memasuki tokonya yang menjual perkakas rumah tangga, Nelson Avila (49) selalu meminta mereka untuk mengenakan masker dan mencuci tangan. Ia menyemprotkan alkohol di lembaran uang dan koin yang mereka berikan sebelum memasukkannya ke dalam mesin kasir.
Toko Avila terletak di Campohermoso, sebuah kota dengan 3.000 warga di negara bagian Boyaca di pegunungan di Kolombia tengah yang sejauh ini, tidak pernah mencatat kasus Covid-19.
Menurut Kementerian Kesehatan Kolombia, Kotamadya Campohermoso – yang terdiri dari pusat kota dan desa-desa sekitar – merupakan satu dari dua kotamadya di Kolombia yang bebas Covid-19. Kolombia sendiri memiliki lebih dari 1.100 kotamadya.
“Lembaran uang dan koin-koin itu bisa membawa virus,” ujar Avila sembari menyemprotkan desinfektan ke lembar demi lembar peso Kolombia yang diterimanya.
“Lembaran ini berpindah dari satu tangan ke tangan yang lain, jadi kita harus hati-hati.”
Baca Juga: Kota Bogota Kolombia Lakukan Lockdown, Pedagang Demo Protes
Pihak berwenang dan warga setempat menyebut, Campohermoso tetap bisa bebas dari Covid-19 berkat perilaku disiplin warganya dan kampanye rutin yang mendesak orang-orang agar melakukan pembatasan sosial dan mengenakan masker.
Lokasi Terpencil Menguntungkan
Lokasi kota yang terpencil, dikelilingi pegunungan dan jauh dari jalan raya utama, juga membantu Campohermoso tetap bebas virus corona. Campohermoso hanya memiliki tujuh ruas jalan dan enam jalan raya yang berbaris rapi.
Kota ini terletak di dasar sebuah lembah yang hijau, di ketinggian sekitar 1.000 meter di atas permukaan laut.
“Tingkat kepadatan penduduk Campohermoso rendah, dan sedikit kontak dengan kota-kota besar,” ujar Jairo Mauricio Santoyo, sekretaris kesehatan negara bagian Boyaca.
Mengingat Kolombia, yang memiliki populasi sekitar 50 juta jiwa, telah mengonfirmasi lebih dari 2,3 juta kasus Covid-19, minimnya kasus penularan Covid-19 di kawasan ini merupakan keajaiban kecil.
Baca Juga: Kolombia Capai 1 Juta Kasus Positif, Ahli: Peningkatan Akan Terjadi Sampai Akhir Tahun
Komunikasi Rutin Tentang Covid-19 dan Cara Mencegahnya
Wali Kota Campohermoso, Jaime Rodriguez menyatakan, komunikasi merupakan hal yang krusial untuk mencegah Covid-19 melanda kotanya. Beragam pesan tentang virus corona dan bagaimana cara mencegahnya, disiarkan tiga kali sehari melalui banyak pengeras suara yang dipasang di tiang-tiang lampu penerang kota.
Stasiun radio setempat juga menyiarkan acara yang membahas pencegahan Covid-19 setiap hari. Untuk memastikan audiens mendengar pesan tersebut, kantor wali kota membagikan 1.000 radio pada para petani yang tinggal di kawasan pedesaan Campohermoso.
“Seluruh kota bersatu,” kata Rodriguez. “Polisi, pusat kesehatan, petugas gereja dan kantor wali kota, semua berbicara di radio membahas tentang virus itu.”
Pesan Rodriguez pada warganya cukup sederhana, “Cara menghentikan penularan virus ada di tangan setiap keluarga.”
Ia juga mencontohkan dirinya sebagai teladan warganya. Baru-baru ini, Rodriguez dites positif Covid-19 usai mengunjungi Bogota. Ia pun memutuskan tak kembali ke Campohermoso sampai hasil tesnya berubah negatif.
“Kami telah menempatkan 60 keluarga dalam karantina kota karena mereka menunjukkan sejumlah gejala,” kata Rodriguez. “Namun, mereka semua terbukti negatif.”
Usaha bisnis pun kini dibuka kembali di Campohermoso. Namun, hanya pelanggan yang bermasker yang boleh masuk. Campohermoso tidak melarang para pengunjung yang berasal dari daerah lain. Namun, mereka yang datang dan ingin tinggal, diminta melakukan karantina di rumah kerabat mereka dan menerima telepon setiap hari dari perawat setempat.
Baca Juga: Potret Sungai Emas Amazon yang Diabadikan NASA, Ini Fakta yang Sebenarnya
Sekolah Bergiliran
Satu-satunya sekolah di Campohermoso hanya beroperasi dengan setengah kapasitas. Murid-murid dibagi dalam jadwal berbeda, dan mereka bersekolah secara bergiliran. Murid-murid yang tidak menghadiri kelas tatap muka, tetap dapat mengikuti pelajaran sekolah secara daring.
Di kota yang dihuni mayoritas Katolik Roma ini, pendeta setempat pun terlibat dalam upaya pencegahan Covid-19.
“Kami berdoa pada Santo Rochus, yang merupakan santo pelindung kami dan pelindung orang-orang sakit,” ujar Pastur Camilo Monroy, yang juga berpartisipasi dalam siaran radio membahas cara mencegah penyebaran virus corona.
Kota lain di Kolombia yang dilaporkan bebas Covid-19 adalah San Juanito, yang juga terletak di sebuah lembah terpencil di pegunungan Andes.
Kasus dua kota yang dinilai bebas Covid-19 ini terbilang mencolok, mengingat virus corona pun muncul di desa-desa di hutan Amazon yang hanya bisa dicapai oleh kapal atau pesawat kecil.
Baca Juga: Varian Baru Covid-19 Ditemukan di Amazon Brasil, Diklaim Tiga Kali Lebih Berbahaya
Sejauh ini, Campohermoso telah memvaksinasi 80 warga, sebagian besar merupakan lansia di atas 80 tahun.
Kini, Campohermoso masih menanti dosis vaksin tambahan dari pemerintah pusat Kolombia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.