“Itu menyalahgunakan apa yang disebut pengertian keamanan nasional untuk menghalangi pertukaran perdagangan normal, dan menghasut beberapa negara yang menyerang China,” ujarnya.
Yang juga menambahkan bahwa Hak Asasi Manusia (HAM) di AS berada pada titik terendah dan menyebut orang kulit hitam Amerika mengalami pembantaian.
Namun, hal itu ditanggapi Sullivan dengan mengatakan AS tak berusaha untuk membuat konflik dengan China.
Baca Juga: Disebut Biden sebagai Pembunuh, Putin: Anda Sama Buruknya seperti Saya
“Kami selalu berusaha untuk berdiri di atas prinsip untuk rakyat kami, untuk rekan-rekan kami,” katanya.
Perdebatan itu berlangsung selama satu jam dan menjadi awal dari tiga sesi pertemuan tersebut.
Ini menjadi pertemuan pertama tingkat tinggi antara AS dengan China sejak Juni lalu, saat pemerintahan masih dipegang oleh Donald Trump.
Baca Juga: Usai Disebut Pembunuh, Putin Minta Bicara dengan Biden via Telepon Secara Terbuka
Pertemuan ini secara mengejutkan berjalan dengan luar biasa tak diplomatis, terutama karena diadakan untuk membahas hubungan AS dan China di bawah pemerintahan baru AS.
Memang sebelumnya pemerintahan Biden telah membuat kritikan terbuka terhadap China.
Hal itu membuat pihak Beijing menjadi tahu apa yang mungkin terjadi dan sudah siap untuk menyerang balik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.