Menghidupi tujuh orang hanya dengan menjadi supir becak motor, membuat Deshraj Ji bisa mencukupi kebutuhan rumahnya.
Keluarganya sulit untuk makan, dan ketika istrinya sakit dia pergi dari satu rumah ke rumah lainnya, memohon meminta uang untuk membayar obat.
“Tapi semuanya terbayar tahun lalu saat cucu saya mengatakan mendapat nilai 80 persen pada ujian kelas 12. Saya seperti di langit kesembilan!” ujarnya.
Baca Juga: Tanzania Akan Segera Miliki Seorang Presiden Baru, Seorang Perempuan Muslimah
“Sepanjang hari itu, saya memberikan tumpangan gratis bagi para pemakai jasa saya. Ia juga mengatakan ingin kuliah pendidikan di Delhi,” tambah Deshraj Ji.
Ia mengungkapkan membiayai kuliah cucunya di tempat lain sebenarnya sangat sulit, tetapi Deshraj Ji menegaskan akan melakukan segalanya demi sang cucu.
“Saya akhirnya menjual rumah dan membiayai pendidikannya. Kemudian, saya mengirimkan istri, menantu dan cucu-cucu lainnya ke rumah kenalan di desa, sedangkan saya terus hidup di Mumbai tanpa rumah,” katanya.
Baca Juga: Portugal Kembali Lanjutkan Penggunaan Vaksin AstraZaneca
Saat ini, sudah setahun Deshraj Ji menjual rumahnya dan hidup tanpa rumah. Tetapi dia tak menyesalinya.
“Sejujurnya hidup tidaklah buruk. Saya makan dan tidur di becak saya setiap hari. Kadang kaki ini sakit, namun seketika itu rasa sakit ini pergi ketika cucu saya menghubungi dan mengatakan menjadi yang terbaik di kelasnya,” ucap Deshraj Ji.
“Saya tak sabar melihatnya menjadi guru, sehingga saya bisa memeluknya dan mengatakan betapa bangganya saya. Dia akan menjadi lulusan universitas pertama di keluarga kami,” tambahnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.