Rumah mewah itu sendiri berdiri di tanah pemberian Hitler kepadanya. Gobbels pun membangun rumah itu dengan 70 kamar.
Setelah perang, rumah mewah tersebut digunakan Jerman Timur sebagai pusat pemuda komunis, sebelum ditinggalkan begitu.
Kini rumah mewah tersebut rencananya akan dipugar dan difungsikan kembali.
Baca Juga: Afghanistan Larang Gadis 12 Tahun ke Atas Nyanyi Depan Publik, Banjir Kritik
Seperti dikutip dari Daily Star, rumah tersebut akan menjadi area komunitas seni, lengkap dengan restoran vegan, pasar swalayan non-profit dan juga kelinik kesehatan homoeopathik.
Selain itu, juga menjadi bengkel, bioskop, museum dan tempat tinggal prioritas bagi masyarakat yang tak beruntung, termasuk imigran dan penyadang cacat.
Arnim Beutel, dari LKC Bogensee, organisasi perencana tersebut mengatakan bahwa rencana itu akan membantu banyak orang, yang biasanya dibenci Nazi dan akan dikirim ke kamp konsentrasi.
Baca Juga: Ternyata Donald Trump Lebih Kesal Twitter-nya Diblokir Dibandingkan Kalah di Pemilihan Presiden AS
“Ini akan menjadi komunitas beragam. Saya pikir mereka (Nazi) akan membecinya, dan kami tentu bertentangan dengan apa yang mereka lakukan,” ujar Beuntel.
“Kami ingin membangun komunitas yang saling bekerja sama dan kami ingin menghidupkannya di sini. Kami ingin menjadikannya titik bagi budaya, edukasi dan kesehatan. Kami akan menciptakan area untuk kehidupan alternatif dan untuk bekerja,” tambahnya.
Masih belum tahu berapa dana yang dibutuhkan, namun diperkirakan perlu beberapa tahun untuk memperbaikinya, mengingat besarnya komplek rumah mewah tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.