JAKARTA, KOMPAS.TV – Dua negara besar, China dan Rusia dikabarkan telah mencapai kesepakatan kerja sama untuk pembangunan stasiun luar angkasa di bulan. Stasiun luar angkasa ini direncanakan akan terbuka bagi semua negara.
Kedua negara tersebut, memang dikenal negara yang aktif dalam eksplorasi di bidang antaraiksa.
Rekam jejak Rusia di bidang eksplorasi antariksa dapat ditelusur hingga ke era Uni Soviet, yang pada tahun 1957 menjadi negara pertama yang berhasil meluncurkan satelit ke orbit bumi, Sputnik 1.
Saat era Perang Dingin, Soviet terlibat persaingan sengit dengan Amerika Serikat di bidang eksplorasi luar angkasa.
Baca Juga: Rusia Khawatirkan Rencana Serangan Siber Amerika Serikat
Pada 1960, Soviet mengirim makhluk hidup pertama ke ruang angkasa, anjing Belka dan Strelka, mengitari orbit dan membawanya kembali ke bumi.
Setahun kemudian, kosmonot Soviet, Yuri Gagarin, menjadi manusia pertama yang berhasil dikirim ke luar angkasa.
Di sisi lain, China tergolong terlambat dalam hal perkembangan teknologi antariksa. Negeri Tirai Bambu baru berhasil mengirim satelit pertamanya ke orbit bumi pada 1970.
Sejak saat itu, pemerintah China telah menggelontorkan miliaran dollar AS untuk berinvestasi di bidang eksplorasi antariksa, termasuk meluncurkan satelit dan laboratorium luar angkasa selama beberapa dekade terakhir.
Baca Juga: Menlu China Jawab Tuduhan Lakukan Genosida pada Muslim Uighur: Kebohongan dan Konyol
Pada 2019, China menjadi negara pertama yang berhasil mengirim perangkat penjelajah nirawak ke sisi terjauh bulan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.