WASHINGTON DC, KOMPAS.TV - Senat Amerika Serikat menyetujui rencana bantuan Covid-19 senilai 1,9 triliun dollar AS dari Presiden AS Joe Biden dalam pemungutan suara Senat hari Sabtu (06/03/2021) di AS, seperti dilansir Reuters, Minggu (07/03/2021)
Rencana paket bantuan tersebut disahkan Senat dengan 50-49 suara antara kubu Demokrat dan Republik, dengan dukungan penuh dari setiap anggota senat Demokrat, tetapi tidak ada dukungan dari anggota Senat Partai Republik.
Ini adalah salah satu anggaran stimulus terbesar dalam sejarah AS dan memberikan kemenangan legislatif besar pertama bagi Biden yang menjabat sejak Januari 2021.
Biden mengatakan pada hari Sabtu dia mengharapkan pengesahan RUU yang direvisi oleh Dewan Perwakilan sehingga dia dapat menandatanganinya dan mulai mendistribusikan pembayaran langsung 1.400 dollar AS kepada orang Amerika.
"Rencana ini akan dicek mulai bulan ini kepada rakyat Amerika, yang sangat membutuhkan bantuan," kata Biden di Gedung Putih setelah pemungutan suara.
Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Desak Senat AS Segera Sahkan Paket Bantuan 1,9 Triliun Dollar AS
Anggaran terakhir mencakup US$ 400 miliar dalam pembayaran satu kali sebesar 1.400 dollar AS kepada banyak orang Amerika, dengan pengurangan bertahap dimulai untuk mereka yang berpenghasilan di atas 75.000 dollar AS per tahun.
Anggaran ini juga termasuk bantuan 300 dollar AS per minggu untuk tunjangan pengangguran yang diperluas untuk 9,5 juta orang yang terkena PHK saat krisis.
Demokrat setuju untuk mengurangi tunjangan itu dari 400 dollar AS seminggu untuk mengakomodasi tuntutan Partai Republik. Mereka ingin RUU itu ditandatangani menjadi undang-undang sebelum tunjangan pengangguran saat ini berakhir pada 15 Maret.
Sekitar 350 miliar dollar AS bantuan juga disisihkan untuk pemerintah negara bagian dan pemerintahan lokal untuk membantu anggaran mereka yang digerogoti pandemi Covid-19.
Pemimpin Mayoritas Dewan Perwakilan Rakyat atau Kongres AS Steny Hoyer mengatakan di Twitter, DPR akan memberikan suara pada Selasa, (09/03/2021) untuk pengesahan RUU oleh Senat untuk kemudian ditandatangani Presiden AS Joe Biden.
Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer mengatakan RUU itu akan membantu negara itu melawan pandemi yang telah menewaskan lebih dari 520.000 orang di seluruh Amerika Serikat dan menjungkirbalikkan sebagian besar aspek kehidupan sehari-hari.
"Saya ingin rakyat Amerika tahu kami akan melalui ini dan suatu hari nanti bisnis kami akan dibuka kembali, ekonomi kami akan dibuka kembali dan kehidupan akan dibuka kembali," kata Schumer.
Baca Juga: Biden Berjanji Mendapatkan Cukup Vaksin Untuk Semua Warga Dewasa di AS Pada Akhir Mei
Pemimpin Senat Partai Republik Mitch McConnell mengatakan, "Senat tidak pernah menghabiskan 2 triliun dollar AS dengan cara yang lebih serampangan atau melalui proses yang kurang ketat," katanya.
Partai Republik telah mencari putaran baru bantuan sekitar sepertiga dari ukuran rencana Biden.
McConnell berpendapat bahkan tanpa undang-undang ini, "2021 sudah ditetapkan sebagai tahun dimana kita semua bangkit," karena tagihan bantuan yang diberlakukan tahun lalu.
Langkah itu dilakukan ketika semakin banyak negara bagian yang melonggarkan pembatasan yang dirancang untuk mengekang pandemi.
Texas awal pekan ini mengizinkan sebagian besar bisnis untuk beroperasi dengan kapasitas penuh dan California mengatakan akan segera mengizinkan Disneyland dan taman hiburan lainnya serta stadion olahraga dibuka kembali dengan kapasitas terbatas.
Tetapi bahkan ketika semakin banyak orang Amerika mendapatkan vaksinasi terhadap Covid-19, pejabat tinggi urusan penyakit menular AS, Dr. Anthony Fauci, mengatakan "sekarang bukan waktunya untuk mundur."
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.