Serangan terbaru terjadi 2 hari sebelum Paus Fransiskus dijadwalkan mengunjungi Irak di tengah kekhawatiran situasi keamanan dan pandemi Covid-19. Paus Fransiskus dijadwalkan mengunjungi Baghdad, Irak selatan dan kota Irbil di utara.
Juru bicara pasukan koalisi AS Kolonel Wayne Marotto mengatakan, serangan roket menghantam pangkalan udara Ain Al-Asad di provinsi Anbar pada Rabu pagi waktu setempat. Menurut Kirby, roket ditembakkan dari arah timur pangkalan, dan sistem pertahanan roket di pangkalan digunakan untuk menangkal serangan tersebut.
Pangkalan tersebut merupakan pangkalan yang sama yang diserang Iran dengan rentetan rudal pada Januari tahun lalu sebagai balasan atas pembunuhan Soleimani. Lusinan tentara AS mengalami gegar otak akibat serangan tersebut.
Militer Irak mengeluarkan pernyataan yang menyebutkan bahwa serangan pada Rabu (3/3) tidak menyebabkan kerugian signifikan. Tentara Irak telah menemukan landasan yang digunakan untuk meluncurkan roket, yakni sebuah truk yang terbakar di kawasan gurun.
Baca Juga: Penampakan Pasca-Serangan Tiga Roket di Dekat Pangkalan Militer AS di Irak
Duta Besar Inggris untuk Irak Stephen Hickey mengutuk serangan tersebut dan mengatakan bahwa serangan itu merusak upaya yang tengah berjalan dalam memerangi kelompok Negara Islam ISIS. “Pasukan koaslisi berada di Irak untuk memerangi ISIS atas undangan pemerintah Irak,” cuitnya. “Serangan-serangan teroris ini merusak perang melawan ISIS dan membuat Irak tidak stabil.”
Pasukan koalisi Denmark yang berada di pangkalan juga tengah membantu membawa kestabilan dan keamanan di Irak. “Serangan keji terhadap pangkalan Ain Al-Asad di Irak sama sekali tidak dapat diterima,” ujar Menteri Luar Negeri Denmark Jeppe Kofod melalui Twitter. Pasukan Denmark menyatakan, dua tentara Denmark yang tengah berada di pangkalan saat serangan terjadi, tidak terluka.
Serangan AS di sepanjang perbatasan pekan lalu merupakan respon terhadap rentetan serangan roket yang menyasar kehadiran AS, termasuk serangan yang menewaskan seorang kontraktor koalisi dari Filipina di luar bandara Irbil.
Pentagon menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan “respon militer yang proporsional”.
Marotto menyatakan, pasukan Irak tengah memimpin penyelidikan atas serangan terhadap pangkalan tersebut.
Serangan roket yang sering terjadi di Baghdad yang menyasar Zona Hijau – lokasi Kedutaan Besar AS – yang dijaga ketat, membuat pemerintahan era Presiden Donald Trump frustasi, hingga berbuah ancaman penutupan dan peningkatan serangan. Serangan-serangan tersebut meningkat lagi dalam beberapa pekan terakhir, sejak Presiden Joe Biden menjabat, menyusul jeda selama masa transisi.
AS mengurangi kehadiran pasukannya secara signifikan di Irak pada tahun lalu dan menarik pasukan dari sejumlah pangkalan Irak untuk berkonsolidasi terutama di pangkalan Ain Al-Asad, Baghdad dan Irbil.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.