Perevertilov sendiri bertugas sebagai kepala mesin dari kapal kargo Silver Supporter, yang sedang melakukan pengiriman dari pelabuhan Tauranga, Selandia Baru ke Kepulauan Pitcairn.
Marat mengungkapkan ayahnya sebelumnya berada di ruang mesin memompa bahan bakar.
Kemudian dia merasa panas dan pusing. Dia kemudian keluar dek untuk memulihkan diri sebelum akhirnya jatuh.
Baca Juga: Intelijen AS Laporkan Keterlibatan Putra Raja Salman Dalam Pembunuhan Khashoggi
Menurut Marat, ayahnya mungkin sempat pingsan karena dia tak mengingat apa yang terjadi.
Sementara itu, kru kapal yang ditumpanginya baru menyadari Perevertilov menghilang enam jam kemudian.
Menurut laporan, kru menentukan perkiraan lokasinya dengan meohat catatan pekerjaan Perevertilov, yang menunjukkan dia terakhir berada di kapal pukul 4 pagi.
Baca Juga: NASA Rilis Foto Panorama 360 derajat Daratan Planet Mars dari Wahana Perseverance. Menakjubkan!
Koordinat kapal pada saat itu sekitar 4.00 mil dari selatan kepulauan Austral di Polinesia Prancis.
Pesan bahaya pun disiarkan melalui radio ke kapal-kapal daerah tersebut. Pesawat angkatan laut Prancis ikut bergabung dalam pencarian dari Tahiti.
Tapi akhirnya kapalnya sendiri yang berhasil menemukan Perevertilov yang mengambang di lautan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.