PARIS, KOMPAS.TV - Ferrari akan kembali ke kelas elit dari Lomba Ketahanan Mobil 24 Jam Le Mans tahun 2023 setelah hari Rabu mengumumkan partisipasi Hypercar mereka di World Endurance Championship atau kejuaraan ketahanan mobil di kategori paling panas, yaitu Le Mans Hypercar, demikian dilansir AFP, Kamis (25/02/2021)
Mobil balap Ferrari absen dari tingkat tertinggi balap mobil sport, yaitu Le Mans 24 jam sejak 1973.
Mobil andalan Ferrari untuk lomba tahun 2023 itu belum diluncurkan namun sudah beres dirancang. Saat ini Ferrari sedang menyiapkan sembalapnya untuk pemunculan kembali Ferrari secara spektakuler di kompetisi LeMans 24 Hypercar.
Hingga saat ini Ferrari memegang titel jawara Le Mans sembilan kali, terakhir tahun 1965.
"Dalam lebih dari 70 tahun balapan di trek di seluruh dunia, kami memimpin mobil kami menuju kemenangan dengan mengeksplorasi solusi teknologi mutakhir," kata Presiden Ferrari John Elkann.
Mobil andalan Ferrari untuk lomba tahun 2023 itu belum diluncurkan namun sudah dirancang.
Baca Juga: Scuderia Ferrari Resmikan Carlos Sainz Jadi Pendamping Charles Leclerc di F1 2021
Saat ini Ferrari sedang menyiapkan sembalapnya untuk pemunculan kembali Ferrari secara spektakuler di LeMans 24 Hypercar 2023.
Hingga saat ini Ferrari memegang titel jawara Le Mans sembilan kali, terakhir tahun 1965.
"Dengan balap Le Mans Hypercar nanti, Ferrari ingin menegaskan kembali komitmen dan keyakinan sebagai protagonis di ajang utama balap mobil dunia,"
Program balap yang baru itu menjadi kesempatan bagi Ferrari untuk mendiversifikasi kegiatan mereka, sementara balap Formula 1 mengeluarkan batasan anggaran bagi setiap tim yang berlomba sebesar 145 juta dollar per tahun.
Baca Juga: Tinggalkan Scuderia Ferrari, Sebastian Vettel Ungkap Alasan Utamanya
Pada 2023, Ferrari akan menjadi pabrikan kelima di seri balap Hypercar bersama Peugeot, Audi, Porsche, dan Toyota.
The Automobile Club de l'Ouest (ACO) yang mempromosikan lomba ini, menyambut gembira keputusan Ferrari bergabung.
"Ferrari punya riwayat panjang dan termasyhur dalam lomba ketahanan 24 jam Le Mans. Tim dari Maranello ini sudah menang 9 ali, terakhir tahun 1965 dalam pertarungan epik melawan tim Ford," kata ACO dalam pernyataan persnya.
"Hari ini adalah hari yang luar biasa", tambah Pierre Fillon, presiden ACO yang mencatat pentingnya tahun 2023 yang akan menjadi perayaan seratus tahun Le Mans.
Kebijakan pembatasan anggaran luar biasa dalam kebijakan F1 telah mendorong kelas berat olahraga seperti Ferrari dan Mercedes untuk meninjau ulang tujuan balap mereka.
Baca Juga: Wah! Ferrari Luncurkan Sepeda Seharga Mobil, Seperti Apa?
Untuk menghindari PHK insinyur dan karyawan lain, saluran baru untuk para ahli mereka di bidang keahlian teknologi telah dicari.
Mercedes misalnya, sudah malang melintang di Formula E sejak musim 2019-2020 dan berbagi proyek dengan Ineos di kompetisi berlayar dan bersepeda.
Di balapan F1, mereka juga semakin mempererat kemitraan dengan tim Williams.
Ferrari mengalami musim terburuk dalam olahraga ini dalam 40 tahun terakhir, dimana mereka tidak pernah memenangkan gelar juara dunia F1 sejak kemenangan Kimi Raikkonen pada tahun 2007 dan piala konstruktor pada tahun berikutnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.