LAS VEGAS, KOMPAS.TV – Sebelum pandemi Covid-19 merebak, negara bagian Nevada di Amerika Serikat (AS) yang pendapatannya bergantung pada kunjungan turis, punya daya tarik kontroversial: Inilah satu-satunya tempat di AS di mana seseorang dapat membayar jasa seks secara legal, seperti dilansir dari Associated Press.
Namun, hari-hari belakangan ini, bahkan di Nevada sendiri, bisnis seks jadi hal yang tabu.
Rumah-rumah bordil resmi sudah ditutup selama hampir setahun, membuat para pekerja seks komersial (PSK) terpaksa memilih aktivitas lain yang kurang menguntungkan seperti kencan online atau layanan pendampingan non-seksual. Banyak para PSK berlisensi, yang bekerja sebagai kontraktor independen, berjuang untuk memenuhi persyaratan untuk mendapatkan tunjangan bagi pengangguran sejak penutupan bisnis seks di wilayah itu pada Maret tahun lalu. Sebagian PSK lain memilih tetap menawarkan jasa mereka secara ilegal.
Meski bisnis rumah bordil legal tampaknya tak sejalan dengan pembatasan sosial, para PSK dan pemilik rumah bordil tak sependapat. Menurut mereka, rumah bordil seharusnya tetap diperbolehkan beroperasi seperti industri lain yang menawarkan kontak interaksi dekat macam panti pijat dan layanan kesehatan gigi. Namun, sejumlah tindakan perlindungan diperlukan.
Baca Juga: Perbudakan Seks Terbongkar di Australia, Gadis-Gadis Muda Dibius dan Dipaksa Jadi PSK
“Kita bisa bekerja dengan pembatasan jarak kontak, seperti yang mereka lakukan di panti-panti pijat, yang tetap buka di negara bagian Nevada,” ujar Alice Little, salah satu PSK berlisensi. “Anda bisa pergi ke dokter gigi dan dokter gigi memeriksa mulut Anda. Anda juga bisa pergi ke sanggar tato dan menato wajah Anda saat itu. Anda bahkan bisa menindik wajah Anda. Dan itu semua tidak membutuhkan masker.”
Tapi, sejauh ini, para pejabat Nevada tak setuju.
Satuan tugas negara bagian yang mengeluarkan rekomendasi tentang pembatasan belum menanggapi permintaan para pemilik rumah bordil yang mencari cara untuk beroperasi kembali. Dan gugatan yang diajukan oleh Little terhadap Gubenur Nevada Steve Sisolak tahun lalu pun, gagal.
Baru-baru ini, gubernur dari Partai Demokrat itu menyatakan, rumah bordil, juga hiburan dewasa lain seperti klub malam dan klub penari telanjang, akan tetap tutup hingga 1 Mei mendatang. Setelah itu, negara bagian akan menyerahkan mandat pada wilayah setingkat di bawahnya untuk memutuskan pengoperasian kembali bisnis-bisnis dewasa tersebut, selama kasus Covid-19 tidak meningkat.
Nevada, seperti negara bagian lain di AS, mengalami lonjakan kasus Covid-19 selama musim dingin. Namun, sejak pertengahan Januari, jumlah kasus Covid-19 mulai menurun sedikit demi sedikit.
Prostitusi hanya legal di sekitar 20 rumah bordil berlisensi di Nevada, dan para PSKnya menjalani tes rutin untuk penyakit menular seksual dan HIV/AIDS. Mereka akan mendapatkan kartu kerja dari penegak hukum setempat setelah lolos pemeriksaan latar belakang oleh FBI.
Di masa lalu saat Nevada menjadi kawasan pertambangan, rumah-rumah bordil merupakan bisnis ilegal. Namun, keberadaan rumah-rumah bordil ditoleransi di sejumlah area hingga Nevada melegalkan mereka di tahun 1971.
Rumah bordil hanya diperbolehkan beroperasi di wilayah yang berpopulasi kurang dari 700 ribu orang. Di sejumlah wilayah termasuk Las Vegas dan Reno, rumah bordil dan prostitusi termasuk ilegal, namun letaknya hanya sekitar setengah hingga satu jam perjalanan bermobil. Beberapa bisnis bahkan menawarkan jasa limosin mewah sebagai kendaraan pengantar menuju rumah bordil.
Baca Juga: Sepinya Kota Las Vegas Karena Kasino Ditutup Untuk Cegah Corona
Little, yang bekerja di rumah bordil Moonlite Bunny Ranch di ibukota Carson City, mengakui kehilangan 95% pendapatannya akibat penutupan bisnis rumah bordil. Sebagai gantinya, ia telah menawarkan layanan kencan virtual dan membuat konten dewasa melalui situs OnlylFans.
“Di titik ini, saya masih bisa bertahan. Saya masih bisa membayar tagihan-tagihan saya. Saya bisa menghidangkan makanan di atas meja, tapi saya harus merogoh kocek dalam-dalam,” aku Little.
Menurutnya, para PSK di rumah bordil lain yang tak nyaman menampilkan wajah mereka dalam jaringan layanan seks online, mengalami kesulitan untuk beradaptasi ke layanan virtual. Mencari pekerjaan lain di luar industri seks yang sarat dengan stigma negatif juga bisa jadi sulit, kata Litlle. Ini lantaran, pemeriksaan latar belakang dapat mengungkap kartu izin kerja yang wajib dimiliki para PSK yang bekerja di rumah-rumah bordil.
Alissa Starr, yang bekerja di rumah bordil Sheri’s Ranch di Pahrump, sekitar sejam di luar Las Vegas, mengatakan, sejumlah PSK rekan kerjanya tetap menawarkan jasa seks di tengah kekhawatiran terpapar Covid-19.
“Mereka hanya melakukan apa yang mereka bisa,” ujarnya.
Starr, seperti Little, mulai menawarkan kencan virtual di mana ia bisa berbagi segelas anggur, menikmati makan malam dan berbincang dengan kliennya. Starr akhirnya mendapat bantuan dana di bawah program pengangguran pandemi federal bagi pekerja pertunjukan, namun jumlahnya hanya sekitar 10% dari pendapatan yang biasa ia peroleh dan kian menipis.
Kata Starr, ia bisa membayar tagihan-tagihannya, tapi tak bisa lagi menabung. Untuk menghemat biaya sewa tempat tinggal, ia pindah ke Pittsburgh untuk tinggal lebih dekat dengan keluarganya. Ia juga mulai merintis bisnis perawatan tubuh. Namun, jika rumah-rumah bordil Nevada kembali beroperasi, ia akan kembali bekerja seminggu dalam sebulan.
“Ini satu cara mudah untuk memenuhi kebutuhan saya dan keluarga saya,” ujar Starr.
Kembali bekerja di rumah bordil bila sudah dibuka lagi nantinya, kata Starr, “Ini risiko pribadi, seperti traveling. Jika Anda mengenakan masker Anda, dan jika para gadis PSK menjalani tes Covid-19 sebelum mereka kembali bekerja di rumah bordil, saya pikir akan aman.”
Mustang Ranch yang terletak sekitar 32 kilometer di timur Reno, tampaknya menjadi satu-satunya rumah bordil yang menawarkan jasa pendampingan dengan memanfaatkan lisensi pendampingan yang sudah mereka miliki selama sekitar 2 dekade. Lisensi ini mengizinkan para pelanggan menyewa perempuan untuk layanan pendampingan non-seksual.
Sang pemilik rumah bordil, Lance Gilman menyebut sejumlah prosedur pembatasan sosial yang diberlakukan, seperti pemeriksaan suhu tubuh dan penggunaan masker. Para pelanggan harus datang ke rumah bordil dan menyebut tujuan kencan mereka, biasanya ke sebuah restoran atau kasino.
Baca Juga: Penampakan Detik-detik Gedung Kasino Trump Diruntuhkan dengan 3000 Dinamit
Menurut Gilman, layanan ini merupakan operasional rumah bordil yang diminimalkan. Biasanya, sekitar 30 PSK tersedia untuk disewa selama 24 jam dalam seminggu. Kini, hanya ada 3 – 4 perempuan yang bekerja sebagai pendamping karena banyak di antara mereka yang merasa tak nyaman meninggalkan rumah bordil untuk pergi berkencan, katanya.
Mustang Ranch telah mengajukan proposal rencana ke pejabat negara bagian untuk menganjurkan pembukaan kembali layanan kencan tanpa kontak dalam ruangan, dan para pekerja mengenakan masker dan sarung tangan.
“Di industri ini, banyak, jika bukan mayoritas, interaksi PSK dan pelanggan yang tidak melibatkan kontak fisik, bahkan selama operasional bisnis normal,” sebut Gilman dalam proposalnya.
Para pejabat negara bagian sendiri belum menyetujui proposal rencana Gilman.
Saat ditanya bagaimana pihak rumah bordil bisa memastikan ketiadaan kontak fisik antara PSK dan pelanggan di balik pintu tertutup, Gilman mengatakan, “Tidak ada cara untuk menjamin itu. Yang bisa Anda lakukan adalah mengandalkan kredibilitas dan etika dari komitmen yang telah dibuat.”
“Sifat manusia adalah fitrah manusia,” pungkasnya filosofis.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.