TOKYO, KOMPAS.TV - Wilayah timur laut Jepang bersiap untuk menghadapi gempa susulan pekan ini menyusul gempa bumi berkekuatan 7,3 Magnitudo Sabtu (13/2/2021) malam yang melukai lebih dari 150 orang dan memutuskan aliran listrik dan air.
Dikutip dari The Japan Today, sejak Sabtu malam, serangkaian gempa susulan yang tercatat hingga 4 skala intensitas telah terjadi. Sekitar 950.000 rumah tangga kehilangan aliran listrik namun kembali pulih pada Minggu (14/2/2021) sore.
Perdana Menteri Yoshihide Suga dalam rapat kabinet meminta aparatur daerah dan warga untuk tetap waspada. Hal ini terkait dengan informasi dari Badan Meteorologi Jepang bahwa akan ada gempa dengan intensitas 6 atas atau lebih dalam pekan ini.
"Kami ingin orang-orang bertindak cepat dengan tidak lengah dan memperhatikan informasi yang diberikan oleh otoritas lokal," tegas Yoshihide Suga.
Setidaknya 240 orang warga diungsikan di pusat-pusat evakuasi di prefektur Fukushima dan Miyagi. Di Prefektur Fukushima, pemerintah kota mendirikan tenda untuk setiap keluarga di sebuah gimnasium.
Sebanyak 92 penduduk tinggal di sana dengan mengikuti protokol kesehatan melalui pengukuran suhu badan dan disinfeks tangan di pintu masuk.
Beberapa bagian dari dua prefektur tersebut sempat mengalami gangguan pasokan air yang berdampak pada institusi medis. Atas permintaan pemerintah Prefektur Fukushima, Pasukan Bela Diri Darat mulai memasok air untuk penduduk.
Baca Juga: Pusat Gempa Fukushima Jepang Dekat Lokasi Tsunami 10 Tahun Lalu
Tanah longsor terjadi di sepanjang Jalan Tol Joban di Soma. Hal ini mendorong perusahaan East Nippon Expressway Co untuk menutup akses jalan utama antara Iwakichuo di prefektur Fukushima dan Watari di Prefektur Miyagi.
Alat berat telah dikirim untuk memindahkan batu-batu besar dan tanah yang menghalangi semua jalur.
East Japan Railway Co mengatakan diperkirakan akan memakan waktu sekitar 10 hari sebelum layanan kereta cepat shinkansen di wilayah Tohoku kembali beroperasi.
Hal ini dikarenakan fasilitas jalur kereta antara Stasiun Shinshirakawa di Fukushima dan Furukawa di Miyagi rusak berat.
Layanan Shinkansen Akita yang melayani jalur Tokyo dan Akita di timur laut Jepang dihentikan hingga Senin (15/2/2021).
Penangguhan sebagian layanan kereta cepat mendorong maskapai penerbangan untuk mengoperasikan penerbangan khusus yang menghubungkan kota-kota di wilayah Tohoku dan Tokyo serta kota-kota besar lainnya.
Gempa juga mengakibatkan air di kolam bahan bakar nuklir tumpah di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi.
Namun demikian pihak Tokyo Electric Power Company Holdings Inc.melaporkan, tidak ada kebocoran di instalasi pembangkit listrik tenaga nuklir itu. Termasuk pula utilitas nuklir lainnya dilaporkan tidak ada kerusakan.
Pemerintah Jepang memastikan tidak ada korban meninggal akibat gempa yang terjadi. Namun demikian 150 orang lebih mengalami luka-luka.
Selain di Fukushima dan Miyagi, korban luka juga dilaporkan di beberapa prefektur lainnya, termasuk di Chiba, Kanagawa dan Saitama yang bertetangga dengan Tokyo. Gempa juga dirasakan di ibu kota Jepang itu dan beberapa daerah lainnya.
Baca Juga: Gempa Jepang, KBRI Tokyo Pastikan Belum Ada Korban WNI
Sementara itu, Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato memastikan, tempat penyimpanan vaksin Virus Corona Pfizer Inc, yang dosis pertama tiba di Jepang pada Jumat (12/2/2021) lalu tidak terpengaruh oleh pemadaman listrik pasca gempa terjadi.
Dalam kesempatan terpisah, pihak panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo, memastikan tiga tempat Olimpiade Tokyo di Prefektur Fukushima dan Prefektur Miyagi dilaporkan tidak mengalami kerusakan.
Stadion Azuma di kota Fukushima, akan menjadi tuan rumah pertandingan bisbol dan softball. Sementara itu Stadion Miyagi di sebelah timur laut Sendai, akan menjadi tuan rumah pertandingan sepak bola Olimpiade.
Tempat sepak bola lainnya adalah di Stadion Kashima Prefektur Ibaraki, juga dinyatakan tidak rusak meski terjadi gempa.
Prefektur Fukushima dan Miyagi, sebelumnya pernah dilanda gempa berkekuatan 9,0 Magnitudo disertai Tsunami pada Maret 2011. Dalam bencana itu lebih dari 15.000 orang tewas.
Gempa tersebut menyebabkan kecelakaan pada reaktor nuklir di Fukushima yang memiliki enam reaktor nuklir, akibat terjangan tsunami. Hal ini tercatat sebagai bencana nuklir terbesar kedua setelah peristiwa Chernobyl pada 1986. (Andy Lala)
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.