Baca Juga: Korea Utara Terima 2 Juta Vaksin Covid-19 AstraZeneca/Oxford Pertengahan Tahun Ini
Royal College of Paediatrics and Child Health menyatakan ada bukti Covid-19 dapat menyebabkan kematian dan penyakit parah pada anak-anak, tetapi ini jarang terjadi.
Bukti menunjukkan, pada anak-anak Covid-19 akan lebih memengaruhi morbiditas (kerentanan pada penyakit) dari pada mortalitas (risiko kematian) seperti yang terjadi pada orang tua.
Ada juga beberapa bukti anak-anak mungkin lebih kecil kemungkinannya untuk tertular infeksi.
Peran anak-anak dalam penularan, begitu mereka tertular infeksi masih tidak jelas. Belum ada juga bukti jelas mereka lebih menular daripada orang dewasa.
Baca Juga: Thailand Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Buatan AstraZeneca dan Universitas Oxford
Universitas Oxford mengatakan uji coba vaksin Covid-19 produksinya adalah yang pertama dilakukan pada kelompok usia 6-17 tahun. Sementara vaksin lain baru menguji coba kemanjuran vaksin mereka pada kelompok usia 16 dan 17 tahun saja.
“Pandemi Covid-19 memiliki dampak negatif yang mendalam pada pendidikan, perkembangan sosial dan kesejahteraan emosional anak-anak dan remaja. Prosentase dampaknya bahkan di luar penyakit parah dan langka.” kata Rinn Song, dokter anak dan ilmuwan klinis di Oxford Vaccine Group.
Oleh karena itu menurutnya, penting untuk mengumpulkan data tentang keamanan dan respons kekebalan terhadap vaksin virus corona dalam kelompok usia ini.
Jadi anak-anak bisa mendapat keuntungan karena dimasukan dalam program vaksinasi dalam waktu dekat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.