Ketua Asosiasi Pedagang Unggas Singapura, Ong Kian Sun mengatakan, "kemacetan sudah lebih pendek, namun kita semua harus menunggu sampai minggu depan untuk melihat perbaikan situasi,"
Oh mengatakan dia sudah mengubah jadwal pengiriman untuk memastikan ayam-ayam yang dikirim punya peluang hidup lebih menjanjikan.
Baca Juga: Harga Pakan Ternak Naik, Peternak Ayam Terpaksa Merugi
"Daripada memulai perjalanan di pagi hari, kami akan mulai mengantri di pos pemeriksaan mulai tengah malam jadi cuaca bisa diterima oleh ayam-ayam itu,"
Otoritas Pos Pemeriksaan dan Imigrasi, Kementerian Perdagangan dan Industri serta Badan Makanan Singapura dalam pernyataan bersama hari Jum'at mengatakan, pihak berwenang mahfum akan kemacetan yang dialami supir kargo di pos pemeriksaan Tuas.
Mereka mengatakan, "Kemacetan itu adalah akibat dari dua faktor. Volume kargo sudah kembali ke tingkat sebelum Covid, dan karena Bangunan Sultan Iskandar di Malaysia terus ditutup dari jam 7 malam hingga jam 7 pagi, lalu juga karena menjelang Imlek, volume kargo sekarang jadi lebih terpusat pada waktu-waktu tertentu, sehingga meyebabkan kemacetan,"
Baca Juga: Viral 6 Ribu Warga Cianjur Dapat Bansos Ayam Hidup
Pihak berwenang di Singapura menambahkan, lokasi tes Covid-19 juga kena masalah teknis hari Rabu lalu
Sejak 22 Januari, supir angkut yang masuk Singapura lewat jalur darat harus menjalani tes Covid-19 antigen (ART). Siapapun yang hasilnya positif tidak dapat ijin masuk.
Hasil dari masalah teknis itu, penyedia jasa tes Covid di perbatasan harus bekerja manual yang makin menambah runyam antrian di perbatasan.
Seluruh isu itu, seperti dilaporkan Straits Times, sudah dipecahkan dan sejumlah kiat lain sudah dijalankan untuk mempercepat antrian, tutur pernyataan itu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.