Lebih dari 1.200 orang ditangkap di Moskow, termasuk istri Navalny, Yulia. “Jika kita tetap diam, mereka akan mengejar kita besok,” katanya dalam akun Instragramnya.
Ribuan orang juga menggelar aksi protes di St. Petersburg, kota terbesar kedua di Rusia. Nyaris 900 orang ditangkap dalam aksi protes di St. Petersburg.
Sejumlah aksi protes besar-besaran juga digelar di Novosibirsk dan Krasnoyarsk di Siberia timur dan Yekaterinburg di kawasan Ural.
Sebagai bagian dari upaya meredam aksi protes, pengadilan Rusia telah memenjarakan sejumlah rekan Navalny dan aktivis di seluruh Rusia sepanjang pekan lalu. Saudara laki-laki Navalny, Oleg; ajudan utama Navalny, Lyubov Sobol; dan tiga orang lainnya dijatuhi hukuman tahanan rumah selama dua bulan dengan tuduhan telah melanggar pembatasan virus corona selama aksi protes berlangsung pekan lalu.
Jaksa juga menuntut pelatform media sosial untuk memblokir seruan untuk bergabung dalam aksi protes.
Kementerian Dalam Negeri Rusia juga mengeluarkan peringatan untuk tidak bergabung dalam aksi protes. Peringatan itu menyebutkan, peserta aksi dapat dituntut dengan tuduhan ambil bagian dalam kerusuhan massal dengan ancaman penjara maksimal 8 tahun.
Baca Juga: Dituding Dalang Usaha Pembunuhan Navalny, Putin: Dia Pasti Mati Jika Kami Menginginkannya
Aksi protes ini dipicu oleh tayangan sebuah video berdurasi 2 jam di YouTube yang dirilis oleh kubu Navalny menyusul penangkapannya. Video tersebut menampilkan sebuah properti mewah di Laut Hitam yang konon dibangun untuk Putin. Video tersebut telah ditonton 100 juta kali, dan membangkitkan arus lelucon sarkastik di internet tentang Putin di tengah kesulitan ekonomi Rusia.
Selama Putin menjabat, Rusia mengalami korupsi yang meluas, sementara kemiskinan tetap merajalela.
Para demonstran juga meneriakkan “Diskotik Aqua!”, merujuk pada salah satu fasilitas mewah di resort tersebut, yang menampilkan sebuah kasino dan ruang bersantai yang dilengkapi dengan fasilitas shisha untuk menonton tarian erotis di tiang.
Putin sendiri menyebut, baik dirinya maupun kerabat dekatnya tidak memiliki properti mewah tersebut. Pada Sabtu, raja konstruksi Arkady Rotenberg, orang kepercayaan Putin dan sesekali menjadi lawan tanding judo Putin, mengklaim memiliki properti mewah tersebut.
Baca Juga: Putin Dituduh Navalny Miliki Rumah Mewah di Laut Hitam, Ternyata Properti Itu Punya Seorang Miliuner
Ihwal Navalny Diracun
Navalny mengalami koma pada 20 Agustus saat berada dalam penerbangan dari Siberia menuju Moskow. Pilot segera mengalihkan pesawat agar ia bisa segera mendapat perawatan di kota Omsk. Navalny kemudian dipindahkan ke sebuah rumah sakit di Berlin dua hari kemudian. Melalui sejumlah tes, laboratorium di Jerman, Prancis dan Swiss, juga Organisasi Pelarangan Senjata Kimia menetapkan bahwa Navalny terpapar zat saraf Novichok.
Pihak berwenang Rusia menolak melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap kasus Navalny, mengklaim kurangnya bukti bahwa ia diracun.
Navalny segera ditangkap sekembalinya ke Rusia pada Januari lalu dan dipenjara selama 30 hari atas permintaan dinas penjara Rusia. Ia dituding telah melanggar pembebasan bersyaratnya atas dakwaan kasus pencucian uang di tahun 2014. Navalny sendiri menolak dakwaan tersebut dan menyebutnya sebagai balas dendam politik.
Pada Kamis lalu, pengadilan Moskow menolak permohonan Navalny untuk dibebaskan. Navalny akan kembali disidang pada pekan depan. Bisa jadi, hukuman 3,5 tahun penjara yang sebelumnya ditangguhkan, mau tidak mau harus dijalani Navalny.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.