Jaksa penuntut mengajukan kemungkinan serupa pada Jumat (15/1) dalam kasus seorang petugas Angkatan Udara AS yang diduga membawa borgol dalam plastik bersegel karena bermaksud menyandera. Namun sejauh ini, Departemen Kehakiman AS belum merilis bukti spesifik terkait plot atau menjelaskan rencana para perusuh membawa para anggota Kongres keluar.
Chansley, yang menyebut dirinya sebagai “dukun QAnon” dan telah lama menjadi pendukung Trump, menyerahkan diri pada FBI di Phoenix pada Sabtu.
Baca Juga: Identitas Wanita yang Tewas di Gedung Capitol Terungkap, Ternyata Veteran Angkatan Udara
Sejumlah foto yang beredar memperlihatkan dirinya tampil bertelanjang dada dengan wajah dicat dan mengenakan topi bulu bertanduk, sambil membawa bendera AS yang diikat ke sebuah tongkat kayu berujung tombak.
QAnon merupakan teori konspirasi apokaliptik dan berbelit-belit yang beredar luas di internet dan dipromosikan oleh sejumlah kelompok ekstrimis sayap kanan.
Chansley mengaku pada para penyelidik bahwa ia datang ke Gedung Capitol, “demi memenuhi panggilan presiden bahwa seluruh patriot diharap datang pada 6 Januari 2021”. Chansley didakwa dengan tuduhan gangguan sipil, menghalangi sebuah proses resmi, perilaku tak tertib dalam gedung berakses terbatas, dan demonstrasi di Gedung Capitol.
Baca Juga: Dianggap Panaskan Protes di Gedung Capitol, Pesan Donald Trump Dihapus Facebook, Twitter dan Youtube
Lebih dari 80 orang menghadapi dakwaan aksi kekerasan, termasuk lebih dari 40 orang di pengadilan federal. Lusinan lainnya ditangkap karena melanggar jam malam pada malam itu. Sejauh ini, tuduhan federal yang diajukan terutama untuk kejahatan seperti masuk secara ilegal. Namun, jaksa penuntut mengatakan bahwa mereka menimbang aksi kejahatan yang lebih serius terhadap sejumlah perusuh yang beberapa di antaranya merupakan mantan anggota militer dan polisi yang sangat terlatih.
Michael Sherwin, penjabat pengacara AS untuk Distrik Columbia (DC), mengatakan pada pekan ini bahwa ia telah mengorganisir sebuah kelompok jaksa penuntut keamanan nasional dan korupsi publik yang fokus utama satu-satunya adalah mengajukan tuntutan penghasutan atas kejahatan paling keji yang terjadi di Gedung Capitol.
Baca Juga: Empat Orang Tewas Dalam Protes di Gedung Capitol Amerika Serikat
Dalam sidang di Texas pada Kamis lalu, jaksa penuntut mendesak hakim untuk tetap menahan Kolonel Larry Rendall Brock Jr di penjara, menyebut pria tersebut berniat menyandera. Brock ditangkap pada Minggu di Texas setelah kedapatan difoto tengah berada di lantai Senat selama kerusuhan. Dalam kerusuhan Gedung Capitol tersebut, Brock tampak mengenakan sebuah helm dan rompi, dan membawa borgol dalam plastik bersegel.
“Ia berniat menculik, menahan, mungkin mencoba, atau mengeksekusi para anggota pemerintahan AS," ujar Asisten Pengacara AS Jay Weimer tanpa merinci.
Pengacara Brock, Brook Antonio II, mengatakan bahwa Brock hanya didakwa dengan pelanggaran ringan. Antonio menambahkan, tidak ada bukti langsung Brock mendobrak pintu atau jendela untuk masuk ke Gedung Capitol, atau melakukan aksi kekerasan setelah ia berada di dalam Gedung Capitol.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.