RIYADH, KOMPAS.TV – Arab Saudi mengumumkan pembangunan kota dengan polusi karbon nihil dan akan dibangun di NEOM, Arab Saudi Barat Laut. Proyek itu diberi nama “The Line” atau Garis, dan akan menjadi rumah bagi satu juta orang.
Kota itu tidak akan memiliki kendaraan dan jalan raya, demikian dikatakan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman dalam pernyataan video yang diterbitkan hari Minggu (11/01/2021) seperti dilansir Arab News.
Kota itu akan membentang sepanjang 170 kilometer, merupakan sebuah “masyarakat masa depan yang akan sangat-terhubung,” dan akan dibangun di sekitar lingkungan alami.
Infrastruktur kota baru ini akan menjaga 95 persen lingkungan alami dimana kota itu akan dibangun.
“Kita perlu mentransformasikan konsep kota konvensional menjadi kota futuristik,” kata Pangeran Muhammad bin Salman pada peluncuran kota itu.
Dari situs NEOM didapatkan informasi, proyek tersebut akan menyambung empat ekologi utama Ridge to Reef yang terbentang dari Laut Merah di sebelah barat ke Pegunungan Tabuk di ujung Timur, menyambungkan laut dan pesisir, gurun pasir, pegunungan, dan akhirnya daratan tinggi.
Baca Juga: Arab Saudi Cabut Embargo Atas Qatar, Buka Kembali Perbatasan Darat dan Wilayah Udara
Lebih dari 40% populasi global akan dapat mencapai medan yang menakjubkan di NEOM dalam waktu kurang dari empat jam penerbangan, sementara 13% perdagangan dunia sudah mengalir melalui Laut Merah.
“Pada tahun 2050, satu miliar orang harus pindah karena lonjakan emisi CO2 dan kenaikan permukaan air laut. 90 persen manusia akan bernafas udara yang penuh polusi,” tutur Pangeran Muhammad bin Salman yang akrab dipanggil MBS itu
“Kenapa kita korbankan alam hanya demi untuk pembangunan? Kenapa tujuh juta orang harus mati setiap tahun karena polusi? Kenapa kita kehilangan satu juta orang setiap tahun karena kecelakaan lalu lintas? Dan kenapa kita harus menerima bahwa kita membuang hidup kita bertahun-tahun untuk hilir mudik?” tanya Putra Mahkota Arab Saudi itu.
The Line, menurut Pangeran Muhammad bin Salman, akan didukung oleh 100% energi terbarukan, prinsip tanggung jawab lingkungan akan diabadikan dalam peraturan bisnis untuk mempromosikan praktik pembangunan berkelanjutan dan regeneratif.
Semua kebutuhan penting sehari-hari dapat dicapai dengan berjalan kaki lima menit.
Komunitas akan dibangun di sekitar manusia, bukan mobil, mudah diakses dan dirancang untuk kenyamanan dan kemudahan berjalan kaki, menciptakan pemandangan keindahan dan ketenangan.
Baca Juga: Saat Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman Jalani Vaksinasi Covid-19 Pertamanya
The Line didukung oleh lapisan infrastruktur fisik dan digital yang terintegrasi mulus di bawah permukaan dan berisi utilitas penting dan layanan transportasi.
Tulang punggung infrastruktur akan mencakup akses angkutan massal berkecepatan sangat tinggi. Masyarakat akan hidup selaras dengan alam, di mana ruang terbuka, taman, kebun, lingkungan alam, dan produksi pangan berkelanjutan bercampur dengan mulus.
Semua bisnis dan komunitas di The Line terhubung melalui kerangka digital yang menggabungkan Kecerdasan Buatan dan robotika yang terus belajar dan tumbuh - lebih dari 90% data di NEOM akan dianalisis untuk menyediakan sistem prediksi dengan layanan yang terus meningkat kepada penduduk dan bidang usaha.
Baca Juga: Arab Saudi Buka Kembali Perbatasan dan Penerbangan Internasional Dengan Syarat Kesehatan Ketat
Masyarakat akan mandiri dan mencerminkan kepribadian penghuninya, wilayah dan industri di dalamnya.
Seperti dilaporkan Al Arabiya, Putra Mahkota Arab Saudi itu mengatakan biaya membangun infrastruktur proyek itu senilai 100 sampai 200 miliar dollar, dan diumumkan setelah perencanaan selama tiga tahun.
Pangeran Muhammad bin Salman yang sering dipanggil dengan MBS itu menjabarkan, tulang punggung investasi pembangunan proyek itu akan berasal dari dana Sovereign Wealth Fund Kerajaan Arab Saudi yang bernama Public Investment Fund (PIF) atau Dana Investasi Publik.
Selain itu biaya akan berasal dari investor internasional dan investor dalam negeri Arab Saudi.
Baca Juga: Tak Disangka! Gara-gara Suka Mi Instan, Putri Arab Saudi Mau Investasi di Indonesia
Proyek ini adalah tanggapan langsung atas berbagai tantangan paling berat bagi kemanusiaan, seperti infrastruktur, polusi, lalu lintas, dan kepadatan manusia, tutur NEOM.
Komunitas di kota The Line akan kognitif dan didukung oleh Kecerdasan Buatan, dimana perkembangan perkotaan akan positif karbon yang didukung oleh energi yang sepenuhnya bersih.
Proyek ini akan menjadi lokomotif ekonomi Arab Saudi, dan akan memotori diversifikasi kerajaan, sejalan dengan program dari visi reformasi 2030 kerajaan tersebut.
Kota itu akan menciptakan 380 ribu pekerjaan baru dan akan menyumbang 180 miliar riyal (48 miliar dollar) kepada Produk Domestik Bruto Arab Saudi tahun 2030.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.