Administrator FAA Stephen Dickson, mantan pilot militer dan pilot di maskapai penerbangan, mengoperasikan penerbangan uji coba pada bulan September. Ia menjamin keselamatan pesawat yang telah diperbaiki dan bahkan mengatakan, ia akan menempatkan keluarganya di dalam pesawat tersebut.
Baca Juga: Boeing 737 Max Seperti Milik Lion Air yang Jatuh Diizinkan Terbang Kembali
Menurut American Airlines, Presiden American Airlines Robert Isom juga berada pada penerbangan perdana di AS pada hari Selasa
Beberapa kerabat korban yang tewas dalam kecelakaan kedua di Ethiopia, berpendapat bahwa pesawat tersebut masih belum aman. Mereka mengatakan bahwa Boeing menolak untuk menyerahkan dokumen tentang desain dan pengembangan pesawat.
"Yang benar adalah 346 orang sekarang tewas karena Boeing mengambil jalan pintas, berbohong kepada regulator, dan hanya menganggap ini sebagai biaya untuk menjalankan bisnis. Sangat menyebalkan bahwa American Airlines sebenarnya memberi penghargaan kepada Boeing atas proses korup dan bencana yang disebabkan oleh Boeing 737 Max," kata Yalena Lopez-Lewis, yang suaminya meninggal dalam kecelakaan itu, dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari the Associated Press.
Zipporah Kuria, seorang warga negara Inggris yang ayahnya juga meninggal dalam kecelakaan di Ethiopia, juga menuding Boeing dan menunjukkan ketidakpercayaan pada pesawat Boeing 737 Max yang telah diperbaiki ini.
Baca Juga: Terdampak Covid-19, Boeing Hingga Tahun Depan akan PHK 30.000 Karyawan
“Kepemimpinan Boeing masih penuh dengan tipu daya. Prioritas mereka bukan pada keselamatan konsumen, ”katanya dalam sebuah wawancara.
Juru bicara Boeing Bernard Choi mengatakan, perusahaan telah belajar banyak dan mendapatkan pelajaran penting dari kecelakaan itu dan mereka berkomitmen untuk keselamatan.
“Kami terus bekerja sama dengan regulator global dan pelanggan kami untuk mendukung pengembalian armada yang aman ke layanan di seluruh dunia,” kata Choi.
Kembalinya pesawat ke langit AS merupakan dorongan besar bagi Boeing, yang telah kehilangan miliaran dollar AS selama Boeng 737 Max di-grounding, karena tidak dapat mengirimkan pesawat baru kepada pelanggan maskapai. Pesanan pesawat pun kini anjlok. Boeing telah menghapus lebih dari 1.000 Max dari simpanannya karena maskapai penerbangan membatalkan pesanan atau karena penjualan yang tidak pasti selama pandemi Covid-19.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.