“Dia sangat bertalenta di seni dan banyak lukisannya yang telah dijual. Kami memanggilnya Picasso kecil kami,” tambahnya.
Hope sendiri tak pernah lagi bertemu orang tuanya setelah menelantarkan dia.
Pihak yayasan juga tak mampu melacak kerabatnya. Anja pun mengungkapkan Hope saat ini sudah bisa melihat fotonya ketika ditemukan.
Baca Juga: Dua Orang Utan Sumatera Diselamatkan di Thailand dan Sekarang Pulang ke Indonesia
“Dia terkadang melihatnya dan tersebut dengan bangga. Tetapi saya tahu, ini bukan mengenai kebanggaan. Anak-anak lahir dengan kemampuan memaafkan,” ujarnya.
“Anak-anak lahir tanpa prasangka. Saat mereka diajari apa yang harus dipikirkan dan bukannya bagaimana harus berpikir, kita telah gagal sebagai masyarakat,” tambah Anja.
Tuduhan sebagai sihir, seperti yang dialami Hope, biasanya dikarenakan adanya anggota keluarga yang meninggal atau sakit.
Baca Juga: Lomba Balap Unta Resmi Jadi Warisan Budaya Dunia UNESCO
Bahkan juga karena masalah kegagalan pertanian, masalah pekerjaan dan kemandulan. Anak-anak biasanya menjadi kambing hitam dan disebut seagai penyihir.
Anja dan timna telah menyelamatkan lebih dari 300 anak-anak dan saat ini dia mengasuh 76 anak-anak di pusat pengasuhan anak-anak terbesar di Afrika Barat.
Di antaranya adalah gadis berusia 9 tahun yang disiksa, mengalami kekerasan seksual dan bahkan dikubur hidup-hidup.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.