Tak ayal, kejadian ini membuat keluarga pria berusia 32 tahun tersebut kaget.
“Petugas kamar jenazah menghubungi dan meminta saya datang ke sana. Kami pun melihat dia melakukan gerakan,” ujar adik Kigen, Kevin Kipkurui dikutip dari Daily Star.
“Kami sangat kaget. Kami tak mengerti bagaimana mereka bisa memindahkan seseorang yang masih hidup ke kamar jenazah,” lanjutnya.
Baca Juga: Imam Masjid Al-Aqsa Kutuk Larangan Masuk Pejabat Palestina yang Dikeluarkan Israel
Kigen yang saat ini dirawat masih merasa shock dengan keadaan yang menimpa dirinya.
“Saya tak percaya dengan apa yang terjadi. Bagaimana mereka bisa menyatakan bahwa saya sudah mati?” kata Kigen.
Meski keluarga Kigen menyatakan kesalahan berada di pihak rumah sakit, Penanggung Jawab Rumah Sakit Kapkatet, Gilbert Cheruiyot membela diri bahwa pihak keluarga yang seharusnya disalahkan.
Baca Juga: Penembak Mati 6 Umat Muslim di Masjid Quebec Mendapat Pengurangan Hukuman
“Kerabatnya mengatakan dia telah tewas dan bahkan tak menunggu sertifikat kematian. Mereka sendiri yang memindahkannya ke kamar jenazah,” ujarnya.
“Mereka (petugas medis) meminta kerabat Kigen untuk diberikan lebih banyak waktu untuk memeriksanya. Namun, mereka menuduh pihak rumah sakit terlalu lama dan memutuskan membawanya ke kamar jenazah,” tambah Cheruiyot.
Cheruiyot menegaskan dalam melakukan pemeriksaan dan melakukan resusitasi diperlukan waktu tiga jam. Dia pun mengatakan Kigen bisa dipulangkan dalam beberapa hari lagi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.