Hal ini menjadi kontroversi bagi mantan PM Jepang itu. Abe dikritik karena mengundang ratusan pendukungnya ke acara yang didanai pembayar pajak publik.
Banyak dari peserta jamuan makan malam itu adalah pemilih di daerah pemilihan Abe di Prefektur Yamaguchi. Masing-masing peserta dikenai biaya 5 ribu Yen per orang.
Baca Juga: Profil Shinzo Abe PM Jepang yang Mengundurkan Diri Karena Sakit
Hasil penyelidikan, acara semacam itu di hotel bintang lima biasanya menelan biaya sekitar 11 Ribu Yen atau lebih per kepala. Untuk tahun 2019 tercatat ada sekitar 800 orang menghadiri acara itu.
Menurut sumber dalam Penyelidikan itu, tanda terima dari hotel menunjukkan bahwa kantor Abe menutupi kekurangan tersebut.
Abe dalam sebuah kesempatan di Parlemen, membantah kantornya menutupi kekurangan itu. Namun, tim investigasi khusus di kantor kejaksaan Tokyo telah memeriksa dokumentasi hotel terkait acara makan malam tersebut.
Pada hari Senin (23/11/2020), kantor Abe merilis pernyataan yang mengatakan mereka siap bekerja sama dengan pihak penyelidik, namun tidak menjelaskan lebih lanjut.
Baca Juga: PM Jepang Shinzo Abe Mengundurkan Diri, Ini Alasannya
Jun Azumi, dari pihak oposisi Partai Demokrat Konstitusional Jepang, mengatakan kepada wartawan, Abe harus menjelaskan tuduhannya di Parlemen pada hari Rabu (25/11/2020).
Yoshihide Suga Terpukul
Interogasi sekretaris Kantor Perdana Menteri oleh Jaksa Penuntut dalam kasus ini bisa menjadi pukulan bagi Perdana Menteri Yoshihide Suga.
Hal itu dikarenakan, saat Abe menjabat Perdana Menteri, Suga menjabat kepala sekretaris kabinet.
Pada pertengahan September lalu saat pelantikan jabatan Perdana Menteri, Suga memastikan tidak akan melanjutkan tradisi mengadakan pesta melihat bunga sakura yang didanai negara. (Andylala)
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.