Masuknya Paus Fransiskus ke jajaran pemimpin yang memberi selamat, kemungkinan besar memiliki arti khusus bagi Biden. Dirinya adalah umat Katolik kedua yang terpilih menjadi presiden AS dalam sejarah negara tersebut setelah presiden John F. Kennedy.
Biden sering berbicara secara terbuka tentang pentingnya agama dalam hidupnya, serta hampir setiap minggu mengikuti Misa di dekat rumahnya di Wilmington, Delaware.
Apapun agamanya, politisi Amerika Serikat bila kebetulan berada di sekitar Roma dan Vatikan bersemangat untuk bertemu Paus.
Namun September lalu, Paus menolak permintaan pertemuan menteri luar negeri AS saat ini, Mike Pompeo, dengan alasan Paus dilarang menjalani pertemuan dengan politisi pada masa pemilihan umum. Terakhir Paus Fransiskus berkunjung ke AS adalah pada tahun 2015.
Terkenal karena mengadvokasi keterbukaan dalam isu hak-hak homoseksual, isu lingkungan, dan isu toleransi beragama dan antar-agama, Paus Fransiskus disambut hangat kalangan liberal karena dianggap memajukan tujuan mereka.
Baca Juga: Paus Fransiskus Berjanji Berantas Pelecehan Seksual di Gereja Katolik
Seperti dituturkan tim transisi kepresidenan Biden kepada Associated Press, Joe Biden kepada Paus Fransiskus mengatakan akan bekerja bersama untuk memajukan, “keyakinan bersama akan martabat dan kesetaraan seluruh umat manusia dalam perihal seperti merawat mereka yang terpinggirkan dan mereka yang miskin, menjawab bersama tantangan krisis perubahan iklim, serta menyambut dan mengintegrasikan para imigran,”
Vatikan sejauh ini belum mengeluarkan pernyataan tentang pembicaraan telepon tersebut.
Duta Besar Amerika Serikat untuk Tahta Suci Vatikan adalah Callista Gingrich, istri dari mantan ketua DPR AS, Newt Gingrich. Callista selama ini menjadi pendukung garis keras Trump dan menolak mengakui kemenangan Biden.
Votecast dari Associated Press menyebut, dalam pemilihan presiden AS kemarin, 50% kalangan pemilih dari umat katolik AS mendukung Trump dan 49% sisanya memfavoritkan Joe Biden. Angka tersebut didapat dari survey Votecast kepada 110,000 orang di seluruh AS yang digelar AP dan Universitas Chicago. (Edwin Shri Bimo)
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.