KOMPAS.TV - Joe Biden dipastikan terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) menggantikan Donald Trump setelah memenangi 290 suara elektoral.
Dia tampaknya memiliki banyak rencana di hari pertamanya sebagai Presiden AS. Beberapa diantaranya bisa rampung dalam satu hari, meskipun Partai Demokrat sejauh ini gagal menguasai senat.
Mengutip Kontan.co.id, Biden telah berjanji untuk bergabung kembali dengan perjanjian iklim Paris, mencadangkan kebijakan kesehatan publik dan lingkungan yang dibatalkan Donald Trump sebelumnya, dan memanggil sekutunya di seluruh dunia untuk menyakinkan mereka di hari pertamanya di Gedung Putih.
Baca Juga: Jeo Biden Presiden Tertua, Theodere Roosevelt Termuda dalam Sejarah AS
Selain itu, ia akan memberlakukan strategi nasional untuk mengatasi pandemi Covid-19, kembali bergabung dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mencabut kembali larangan imigrasi dari beberapa negara mayoritas muslim, dan memperluas hak bagi pencari suaka dari Amerika Latin.
Biden juga menjanjikan akan mengambil tindakan cepat pada perumahan, tenaga kerja, pengendalian senjata, hak LGBT, dan reformasi pemerintah.
Meskipun beberapa dari rencana itu bakal bisa selesai di hari pertama ia bekerja, namun beberapa yang lainnya akan bakal mengalami kendala dari proses regulatory sehingga penyelesaiannya bisa tertunda selama berbulan-bulan.
Beberap poin tentu membutuhkan persetujuan kongres sehingga tidak akan bisa selesai dalam satu hari. Bahkan bisa semakin sulit diselesaikan jika Partai Republik kembali mempertahankan kendalinya atas senat atau parlemen AS.
Kendali di Senat akan bergantung pada dua pemilihan putaran kedua di Georgia pada Januari tahun depan.
"Pengumuman dan perintah eksekutif yang tidak memerlukan persetujuan kongres telah mengirimkan pesan positif kepada para pemimpin asing dan pegawai pemerintah. Pasalnya, itu bisa mudah diputuskan pada hari pertama," kata Bill Carrick, Konsultan dan Penasihat Lama Demokrat kepada Senator California Dianne Feinstein seperti dikutip Bloomberg via Kontan.co.id, Minggu (8/11).
Namun, hal terbesar yang bisa dilakukan Biden, menurut Carrick, adalah segera mengubah nada di pemerintahan AS. Tidak akan terjadi badai di Twitter atau ide-ide aneh, tetapi Biden akan sangat fokus pada hal-hal praktis.
Baca Juga: Gagal Kembali Jadi Presiden AS, Donald Trump Menolak Mengaku Kalah
Kemenangan Biden merupakan hasil yang akan memenuhi beberapa skenarioan terbaik di Wall Street.
Bursa saham AS ini membukukan minggu terbaiknya dalam delapan bulan dengan peningkatan nilai mencapai US$ 2,6 triliun.
Ini terutama ditopang oleh saham sektor teknologi hingga ganja yang mendapat peningkatan menjelang kemenangan Biden dan calon senat dari Republik.
Kemenangan Biden dan pemerintahan yang terpecah tampaknya siap mengarah pada peningkatan stimulus fiskal, sementara mengurangi kekhawatiran investor tentang pajak yang lebih tinggi dan regulasi yang jauh lebih ketat.
Saham teknologi menguat karena ekspektasi bahwa Biden tidak akan dapat mengimplementasikan tujuan progresif utama, seperti reformasi antitrust.
"Namun, hal itu bukan berarti pemerintahannya tidak akan mengambil tindakan eksekutif yang agresif untuk mengendalikan perusahaan teknologi besar seperti Google, Facebook, Amazon, dan Apple," kata Beacon Policy Advisors dalam sebuah catatan.
Philadelphia Semiconductor Index naik lebih dari 12% minggu ini, kenaikan terbesar sejak Maret. Industri ini memiliki eksposur yang tinggi ke China - baik dalam jejak pendapatan dan rantai pasokannya - dan beberapa bertaruh bahwa pemerintahan Biden akan mengendurkan beberapa ketegangan perdagangan.
Perusahaan kendaraan listrik mengalami kenaikan yang lumayan minggu ini di tengah ekspektasi untuk presiden Biden. Saham Tesla Inc, Nio Inc dan Nikola Corp melonjak.
Rencana Biden senilai US$ 2 triliun untuk mencapai sektor tenaga bebas karbon pada tahun 2035 telah membuat pembuat kendaraan listrik, produsen panel surya, dan perusahaan energi bersih lainnya melonjak bahkan sebelum minggu ini.
Baca Juga: Benarkah Kemenangan Joe Biden Berdampak Positif bagi Indonesia? Ini Kata Pengamat
Biden mengalahkan Donald Trump untuk menjadi presiden AS ke-46 berdasarkan penghitungan suara Sabtu pagi.
Ia menggulingkan Trump dengan janji untuk menyatukan dan memperbaiki negara yang terhuyung-huyung dari pandemi yang memburuk, ekonomi yang goyah, dan perpecahan politik yang dalam.
Analis Goldman Sachs Group memperkirakan perusahaan jasa keuangan akan mendapat keuntungan dari pasar modal yang lebih baik dan lebih banyak M&A bersama dengan kemungkinan berkurangnya regulasi yang lebih ketat dan pajak yang lebih tinggi.
Manajer aset alternatif memiliki posisi yang baik, karena mereka tertinggal di tengah kekhawatiran investor tentang pajak, aturan, dan kurva imbal hasil yang lebih curam, kata para analis. Pilihan teratas perusahaan termasuk Morgan Stanley, KKR & Co. dan Blackstone Group Inc.
Baca Juga: Teman Baik Trump, Pemimpin Dunia Ini Pilih Tak Selamati Biden
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.