WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pasca kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris sebagai presiden dan wakil presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, para pemimpin dunia memberikan selamat lewat media sosial. Seperti dilansir dari Associated Press, Minggu (8/11), para pemimpin dunia memandang kemenangan Biden sebagai kesempatan untuk mempererat kerja sama di bidang perubahan iklim, pandemi, juga isu-isu lain setelah Presiden Donald Trump menolak kerjasama internasional di masa empat tahun pemerintahannya.
Meski Trump belum mengakui kekalahannya, namun sekutu Barat dan Asia mengungkapkan harapan akan awal baru yang segar.
“Rakyat AS telah memilih presiden mereka. Selamat @JoeBiden dan @KamalaHarris! Banyak yang harus kita lakukan untuk mengatasi tantangan-tantangan hari ini. Mari bekerja bersama!” cuit Presiden Prancis Emmanuel Macron di Twitter.
Para pemimpin dunia yang menyelamati Biden termasuk di antaranya Kanselir Jerman Angela Merkel, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sissi.
Presiden Ukraina, yang negaranya menjadi sentral pemakzulan Trump dan upaya penggambaran Biden dan keluarganya sebagai koruptor oleh Trump, juga memberikan selamat.
Sebagian besar sekutu barat menyambut baik pemerintahan baru di Washington.
“Kami berharap dapat segera bekerja sama dengan pemerintahan AS selanjutnya,” menteri luar negeri Jerman Heiko Maas mencuitkan twitnya. “Kami ingin bekerja sama untuk awal trans-Atlantic yang baru, sebuah Kesepakatan Baru.”
Para pemimpin lain berharap Biden dapat menghidupkan kembali kerja sama di bidang kesehatan, iklim, dan isu-isu lain setelah Trump menolak kesepakatan perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik.
“Saya berharap dapat bekerja sama dengan presiden terpilih Biden dan wakilnya Harris, pemerintahan dan Kongres AS dalam menangani tantangan-tantangan besar bersama,” cuit Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau yang sempat menjadi sasaran ejekan Trump.
Baca Juga: Menangi Pilpres AS, Joe Biden dan Kamala Harris akan Dilantik pada 20 Januari 2021
Perdana Menteri Australia Scott Morrison juga mengatakan, pihaknya berharap dapat membentuk kemitraan yang baik dengan Washington. Ia menyebut tantangan-tantangan seperti Covid-19 dan memastikan wilayah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, merujuk pada polemik Cina dengan para tetangganya seputar pengawasan wilayah kelautan. “Kepemimpinan AS sangat penting dalam masalah-masalah ini.”
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan juga berharap dapat bekerja sama dengan pemerintahan AS yang baru untuk mengakhiri perlindungan pajak ilegal dan demi terciptanya perdamaian di Afghanistan.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen juga memberikan selamat bagi Biden dan Harris. Sebelumnya, Taiwan tidak memiliki hubungan resmi dengan Washington, namun pemerintahan Trump pernah mengirim pejabat kabinetnya berkunjung ke Taiwan untuk memperkuat hubungan informal antar kedua negara, yang sempat membuat jengkel Beijing.
“Nilai-nilai yang menjadi dasar hubungan kami tak dapat lebih kuat lagi,” cuit Tsai. “Saya berharap bisa bekerja sama untuk mempererat persahabatan kami dan memberi kontribusi bagi masyarakat internasional.”
Kemenangan Biden juga menuai respons beragam di Irak. Banyak warga Irak mengingat Biden sebagai pemenang invasi AS di Irak di tahun 2003. Para aktivis yang memprotes aksi kejam Iran di Irak, mendukung Trump dan merayakan tewasnya jenderal tinggi Iran oleh serangan udara AS di bandara Baghdad awal tahun ini.
Namun, tetap saja Presiden Irak Barham Salih mencuitkan ucapan selamat bagi Biden, dan menggambarkannya sebagai sosok teman dan rekan terpercaya.
Baca Juga: Pendukung Joe Biden Rayakan Kemenangan di Sejumlah Wilayah Amerika Serikat
Ucapan selamat turut mengalir dari negara-negara yang berseberangan dengan kebijakan pemerintahan Trump. Pun, dari para pemimpin yang sebelumya akrab dengan presiden partai Republik ini namun seolah menutup mata atas klaim Trump bahwa dirinya dicurangi dalam pilpres AS.
Di Korea Selatan, sekutu militer AS yang didesak Trump untuk melakukan negosiasi kembali terkait pengaturan perdagangan dengan AS, Presiden Moon Jae-in mengucapkan selamat pada Biden dan Harris. “Aliansi kami kuat dan ikatan antara kedua negara sungguh solid,” cuit Moon. “Saya sangat berharap dapat bekerja sama dengan Anda.”
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, menyampaikan selamat via Twitter. Katanya, Venezuela “akan selalu siap untuk berdialog dan saling memahami”. Rival Maduro, Juan Guaido yang didukung AS, juga berterima kasih pada presiden Trump dan wapres Mike Pence atas “ketegasan dan keputusannya” mengkonfrontasi Maduro.
Baca Juga: Kamala Harris Jadi Wakil Presiden AS, Warga Kampung Leluhurnya di India Ikut Merayakan
Putra mahkota Uni Emirat Arab (UAE) Pangeran Mohammed bin Zayed Al Nahyan yang dekat dengan menantu Trump Jared Kushner, juga menyampaikan selamat untuk Biden dan Harris via Twitter.
Perdana Menteri India Narendra Modi, yang terkenal akrab dengan Trump, berbagi foto bersama Biden dan menyampaikan ucapan selamat. Modi juga menyebut, kemenangan Harris sebagai perempuan kulit hitam pertama yang terpilih sebagai wakil presiden AS merupakan kebanggaan besar bagi seluruh rakyat AS berdarah India.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, juga sekutu Trump, memuji kemenangan Biden dan berharap dapat segera menjalin kerja sama di bidang yang diprioritaskan, dari perubahan iklim hingga perdagangan dan keamanan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang foto profil Twitternya menunjukkan dirinya tengah duduk bersama Trump, menggambarkan Biden sebagai teman Israel dan berharap dapat bekerja sama dengan pemerintahan AS yang baru untuk memperkuat ikatan istimewa antara kedua negara. Pada pernyataan terpisah, Netanyahu juga berterima kasih pada Trump yang telah mempererat hubungan AS dan Israel ke tingkat yang tidak terbayangkan sebelumnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.