KOMPAS.TV - Petugas pemilu di beberapa negara bagian mengatakan bahwa mereka khawatir tentang keselamatan mereka di tengah ancaman dan unjuk rasa yang terus bergulir di Amerika Serikat.
Pengunjuk rasa di beberapa negara bagian melakukan protes di pusat penghitungan suara, karena merasa tidak puas dengan hasil penghitungan suara.
“Istri dan ibu saya sangat khawatir pada (keselamatan) saya,” kata Joe Gloria, petugas registrasi di Clark County, Nevada, yang juga mencakup Las Vegas.
Dia mengatakan keamanan di seputar kantor pemilihan semakin diperketat, salah satunya dengan melacak kendaraan yang datang dan pergi dari kantor pemilihan.
Namun dia menegaskan bahwa ancaman yang mereka hadapi, tidak akan menghentikan mereka dari pekerjaan untuk menghitung surat suara.
Kekhawatiran itu beralasan, mengingat unjuk rasa terus terjadi di beberapa tempat penghitungan suara. Beberapa dari unjuk rasa memang berlangsung damai, namun ada juga pengunjuk rasa yang mengintimidasi.
Baca Juga: Trump: Jika Menghitung Suara Sah, Saya Dengan Mudah Menang
Pada hari Kamis (5/11/2020), sekitar 100 pendukung Trump kembali berkumpul di depan pusat pemilihan Maricopa County di Phoenix. Beberapa dari mereka bahkan membawa senapan dan pistol bergaya militer. Hukum Arizona memang mengizinkan warga untuk membawa senjata secara terbuka.
Pihak berwenang di pusat penghitungan suara membuat pagar untuk menciptakan zona kebebasan berbicara. Mereka juga membiarkan pintu masuk ke gedung tetap terbuka.
Pendukung Trump menonton penghitungan suara. Mereka berteriak, "Hitung suara!" Dan "Empat tahun lagi!".
Ketika Trump melakukan konferensi pers, mereka diam dan memperhatikan. Mereka bersorak dan bertepuk tangan ketika Trump mengatakan, “Kita berada di jalur yang benar untuk memenangkan Arizona.”
Namun berdasarkan penghitungan the Associated Press, Biden adalah pemenang pada pemilihan di Arizona.
Baca Juga: Polisi Tangkap Pengunjuk Rasa di Berbagai Kota di Amerika
Selain itu, sekelompok pendukung Trump juga berkumpul di tempat penghitungan suara di Phoenix, Detroit dan Philadelphia.
Meskipun protes di beberapa kota itu tidak besar dan tidak dengan kekerasan, namun petugas pemilihan merasa tertekan oleh kerumunan dan prihatin dengan tuduhan tanpa henti yang dilontarkan kepada mereka.
Presiden Donald Trump sebelumnya kerap menuding penghitungan suara berlangsung tidak adil dan tidak transparan. Dia kerap menuduh terjadi kecurangan dalam pemilu kali ini.
Baca Juga: Pendukung Trump Serbu Pusat Penghitungan Suara, Ribuan Demonstran Turun Ke Jalan
Di Atlanta, sekitar 100 pendukung Trump berkumpul di luar State Farm Arena saat suara sedang dihitung. Beberapa polisi Atlanta terlihat terus memantau jalannya demonstrasi.
Tom Haas, 50, yang datang ke Atlanta dari Chicago untuk urusan bisnis, mengatakan dia yakin Trump telah memenangkan pemilihan.
“Ada kecurangan pemilu yang jelas, dan itu muncul di kota-kota besar yang dikelola Partai Demokrat,” katanya.
"Demokrasi kita sedang diserang," katanya. Ia menggemakan bahasa-bahasa yang kerap digunakan Trump.
Sedangkan di kota Detroit, puluhan pendukung Trump berkumpul di luar pusat konvensi Detroit, Kamis (5/11/2020) pagi. Para pengunjuk rasa memegang tanda yang bertuliskan, "Hentikan mencuri" dan "Hentikan menipu."
Di Las Vegas, sekitar 100 pendukung presiden juga berdemonstrasi dan berteriak di sepanjang jalan di depan kantor pemilihan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.