KOMPAS.TV – Peristiwa penembakan di ibukota Austria, Wina, mengejutkan banyak pihak. Wina selama ini dikenal sebagai kota yang indah dan damai, sehingga peristiwa penembakan pada Senin (2/11/2020) malam, mengejutkan banyak pihak.
Salah satu warga negara Indonesia yang tinggal di Wina, Oktariza Chodijah, berada di tempat kejadian ketika peristiwa penembakan terjadi. Ia sedang makan malam bersama seorang teman di sebuah restoran di kawasan Graben.
Kepada Kompas.tv, Oktariza bercerita, malam itu kondisi kota Wina sedang ramai. Cuaca malam itu sedang sangat bagus dan saat itu merupakan malam terakhir sebelum lockdown diberlakukan di Wina.
Baca Juga: Presiden Trump Kecam Penembakan di Wina
Banyak warga kota yang ingin menghabiskan malam terakhir sebelum lockdown, dengan menghabiskan waktu di luar rumah.
Restoran tempat Oktariza bersantap pun sedang dalam kondisi penuh. Ia bersantap malam di bagian luar salah satu restoran di kawasan Graben.
Sekitar pukul 20.30, tiba-tiba terdengar suara letusan senjata. Karena posisi Oktariza memang berada di luar restoran, dia pun segera berlari dan berusaha menyelamatkan diri.
“Mungkin orang-orang yang di dalam restoran tidak mendengar apa yang terjadi. Makanya banyak yang terkunci di dalam dan tertahan di restoran,” ujarnya kepada Kompas.tv, Rabu (4/11/2020).
Selang beberapa menit kemudian, Oktariza mendengar suara sirine, yang diduganya berasal dari mobil polisi. Namun dia tidak sempat menyaksikan bagaimana polisi melumpuhkan pelaku penembakan, karena saat itu ia tahu situasi darurat sedang terjadi, dan dia harus mencari tempat untuk bersembunyi.
“Suasana malam itu chaos. Apalagi kawasan kota tua di Wina banyak gang-gang kecil yang membuat situasi makin menegangkan,” ujarnya.
Ia sempat bersembunyi di gang kecil. Di gang sempit itu, dia bertemu dengan orang-orang lain yang juga berlarian karena panik. Banyak warga berlarian untuk mencari perlindungan.
Kemudian dia sempat bersembunyi di garasi rumah warga. Namun dia tidak lama bersembunyi di garasi dan berpindah untuk berlindung di tempat lain.
Akhirnya Oktariza berhasil mencapai sebuah hotel di dekat lokasi kejadian penembakan. Dia beruntung bisa masuk ke hotel ini melalui pintu belakang. Setelah dia masuk, pintu hotel ini ternyata segera dikunci. Oktariza memutuskan untuk berlindung di hotel tersebut semalaman.
Baca Juga: Pelaku Penembakan di Wina Pernah Mencoba Bergabung Kelompok Teroris ISIS
Pemerintah Wina mengeluarkan pemberitahuan bahwa pada pukul 23.30 sudah tidak boleh ada warga yang berkeliaran di jalan dan harus berada di tempat perlindungan sampai waktu yang ditentukan.
“Hotel itu harusnya tutup pada pukul 00.00. Tapi karena terjadi penembakan, terjadi pengecualian. Mereka membuka kamar untuk orang-orang yang tertahan di luar rumah, secara gratis,” ujar mahasiswa di University of Vienna ini.
Dia menambahkan, saat itu pihak hotel sudah tidak memikirkan keuntungan, namun yang lebih dikedepankan adalah masalah kemanusiaan.
Di hotel ini, Oktariza memantau perkembangan situasi melalui website dan media sosial. Melalui informasi dari website dan media sosial, dia mengetahui bahwa penembakan tersebut telah memakan korban jiwa.
“Banyak orang yang malam itu tertahan di restoran, opera central dan rumah-rumah warga, karena kami semua sudah tidak boleh menyentuh jalanan. Malam itu sekitar 1000 anggota polisi dan militer men-sweeping seluruh kota,” kata Oktariza yang tinggal di Wina sejak tahun 2007 ini.
Kemudian ia baru bisa kembali pulang ke rumah pada pukul 11.00 keesokan harinya.
Hingga saat ini ia memutuskan untuk tetap berada di rumah karena situasi kota Wina yang memberlakukan lockdown dan masih merasa takut akan kejadian penembakan yang terjadi malam sebelumnya.
Baca Juga: Presiden Macron Tanggapi Penembakan di Wina
Dikutip dari the Associated Press, korban tewas karena penembakan pada Senin malam hingga kini mencapai lima orang. Dua orang tewas di lokasi kejadian, dua orang tewas setelah mengalami luka dan satu orang lainnya yang tewas merupakan pelaku yang ditembak polisi.
Penyelidikan awal menunjukkan, tersangka yang tewas berafiliasi dengan kelompok ISIS.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.