PITTSBURGH, KOMPAS.TV - Pada hari terakhir kampanye pemilu Amerika Serikat (AS), Presiden Donald Trump menuduh tanpa bukti, bahwa pemilu AS telah dicurangi. Sementara penantangnya dari Partai Demokrat Joe Biden, mencari cara untuk mengamankan jalannya ke Gedung Putih.
Amerika Serikat berdiri di persimpangan jalan. Baru kali ini dalam sejarah modern, warga dihadapkan pada dua kandidat yang begitu bertolak belakang dalam visi dan misi menuju orang nomor satu di negara tersebut, terutama dalam visi melawan pandemi.
Mereka juga mengalami kontraksi ekonomi terdalam sejak “The Great Depression” pada tahun 1930-an. Saat ini mereka juga terpecah belah dalam masalah budaya dan ras.
Kedua kandidat Presiden pada Senin (2/11/2020) juga terlihat bekerja keras dalam kampanye di medan pertempuran paling sengit: Pennsylvania.
Donald Trump mengancam akan melakukan tindakan hukum untuk menghentikan penghitungan suara di Hari Pemilu, jika dia melihat ada potensi kecurangan di Pennsylvania.
Jika penghitungan suara di Penssylvania membutuhkan waktu selama beberapa hari, Trump menuding telah terjadi kecurangan di negara bagian tersebut.
Dia mengatakan, "Kami akan pergi dengan pengacara kami" segera setelah pemungutan suara ditutup di Pennsylvania.
Pada Senin kemarin, dia berbicara dengan tidak menyenangkan tentang keputusan Mahkamah Agung untuk memberikan perpanjangan penghitungan suara di Pennsylvania.
"Mereka membuat situasi yang sangat berbahaya dan mereka membuatnya menjadi sangat, sangat buruk. Mereka melakukan hal yang sangat buruk untuk negara bagian ini," kata Trump seperti dilansir dari the Associated Press.
Dia juga menyinggung Gubernur Pennsylvania dari Partai Demokrat, Tom Wolf. "Tolong jangan curang karena kami semua mengawasi Anda. Kami semua mengawasimu, Gubernur!" ujarnya.
Sementara Biden, melakukan kampanye di Pittsburgh, ibukota negara bagian Pennsylvania. Ia ingin mengamankan jalannya menuju Gedung Putih dengan merebut simpati pemilih berkulit hitam.
Biden berkata kepada sebagian besar audiens yang berkulit hitam, bahwa Trump percaya hanya orang kaya yang diharuskan memilih dalam pemilu.
Biden juga menggambarkan Covid-19 sebagai peristiwa yang memakan korban sangat besar bagi golongan kulit hitam di AS.
Baca Juga: Jelang Pemilu, Trump Mengancam Akan Pecat Fauci
"Kami sudah selesai dengan kekacauan, kami sudah selesai dengan tweet yang berisi kemarahan, kebencian, dan kegagalan yang tidak bertanggung jawab," kata Biden.
Kampanye Biden berfokus pada peningkatan partisipasi pemilih kulit hitam. Tingkat partisipasi warga kulit hitam dinilai dapat memberikan hasil yang berbeda dalam beberapa medan pertempuran.
Sedangkan Trump mengandalkan gelombang antusiasme dari para pendukungnya yang setia.
Trump menghabiskan hari kampanye terakhir dengan hadir di lima titik kampanye, dari North Carolina hingga Pennsylvania dan Wisconsin.
Sedangkan Biden mencurahkan sebagian besar waktunya di Pennsylvania. Dia juga terjun ke Ohio, untuk meyakinkan negara bagian yang dimenangkan Trump pada pemilu empat tahun lalu.
Kedua pria itu menyampaikan pesan terakhir mereka. Biden menekankan visinya tentang pandemi.
Dia menyatakan bahwa langkah pertama untuk mengalahkan virus adalah dengan mengalahkan Donald Trump. Dan dia berjanji akan mempertahankan pakar penyakit menular terkemuka di negara itu, Dr. Anthony Fauci, yang telah terancam dipecat oleh Donald Trump.
Sementara Trump, hanya menyebutkan sekilas tentang pemulihan ekonomi bangsa. Ia juga menyebut telah diperlakukan tidak adil oleh China, sistem electoral college dan para selebritis pendukung Biden.
Baca Juga: Biden Manfaatkan Hari-Hari Terakhir Kampanye Dengan Menarik Simpati Warga Kulit Hitam
“Saya telah dikepung secara ilegal selama tiga setengah tahun terakhir. Saya ingin tahu seperti apa jadinya jika kita tidak memiliki semua hal yang mengerikan ini. Kita akan menghadapi situasi yang sangat, sangat tenang, "kata Trump pada kampanye di Michigan.
"Orang-orang melihat bahwa kami bertarung dan saya berjuang untuk Anda. Saya berjuang untuk bertahan hidup dan Anda harus bertahan,” ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.