Kurz memuji polisi karena telah membunuh salah satu penyerang dan ia bersumpah, "Kami tidak akan pernah membiarkan diri kami diintimidasi oleh terorisme dan akan melawan serangan ini dengan segala cara."
Walikota Wina Michael Ludwig mengatakan 15 orang dirawat di rumah sakit. Tujuh di antaranya menderita luka serius.
Baca Juga: Polisi Prancis Tangkap Tersangka Kedua pada Kasus Penyerangan di Nice, Ini Perannya
Oskar Deutsch, kepala komunitas Yahudi di Wina, mengatakan tidak mengetahui dengan pasti apakah sinagog menjadi target utama dalam serangan ini.
Rabbi Schlomo Hofmeister mengatakan dia melihat setidaknya satu orang menembak orang-orang yang duduk di bar yang berada di bawah jendela apartemennya.
"Mereka menembakkan setidaknya 100 peluru di luar gedung kami," kata Hofmeister.
“Semua bar disini memiliki meja di luar. Malam ini adalah malam terakhir sebelum lockdown, ”imbuhnya.
“Mulai tengah malam, semua bar dan restoran akan tutup di Austria pada bulan depan, dan banyak orang mungkin ingin menggunakan malam terakhir untuk bisa keluar,” ia menambahkan.
Baca Juga: Pemimpin Dunia Kecam Penyerangan di Prancis
Presiden Prancis Emmanuel Macron mencuitkan di laman Twitternya bahwa Prancis terkejut dan turut merasakan kesedihan warga Austria yang malam ini mendapat serangan.
“Setelah Prancis, Austria adalah negara sahabat yang telah diserang. Ini Eropa kita. Kita tidak akan menyerah, ”tulisnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.