IZMIR, KOMPAS.TV – Muammer Celik adalah seorang petugas pemadam kebakaran. Pada Senin (2/11/2020) ia bertugas melakukan pencarian dan penyelamatan pada korban gempa bumi yang terjadi di Izmir, Turki.
Ia kemudian menemukan sesosok tubuh kecil tergeletak di bawah reruntuhan puing. Hatinya hancur melihat gadis kecil itu terbaring tak bergerak dan tertutup debu.
Tubuh kecil itu terbaring telentang di antara tempat tidur dan lemari di reruntuhan apartemennya.
Celik segera memanggil koleganya sesama tim penyelamat. Ia meminta seorang teman untuk membawa kantong mayat, yang dimaksudkan untuk membungkus tubuh kecil yang baru ditemukannya.
Kemudian Celik mengulurkan tangan dan mengusap wajah kecil yang terbaring di hadapannya.
Ajaib! Gadis kecil itu kemudian perlahan-lahan membuka matanya. Ia lalu menggenggam ibu jari Celik.
Celik terkejut bukan kepalang. Ia pun menyadari baru saja menyaksikan sebuah keajaiban.
“Kami melihat keajaiban,” ujar Celik seperti dikutip dari The Associated Press.
Dengan suara yang bergetar karena haru, Celik menambahkan, “Ini adalah kegembiraan terbesar seorang pemadam kebakaran.”
Gadis kecil itu kemudian diidentifikasi sebagai Elif Perincek yang berusia tiga tahun. Ia telah berada selama tiga hari di bawah reruntuhan apartemennya.
Elif menjadi korban ke-106 yang berhasil diselamatkan dari puing-puing gempa di Izmir. Ibu dan dua kakaknya yang kembar dan berusia 10 tahun, telah diselamatkan dua hari sebelumnya.
Sedangkan satu orang kakak laki-lakinya yang berusia 6 tahun ditemukan meninggal di bawah reruntuhan.
Sebuah video yang disiarkan televisi HaberTurk kemudian menayangkan Elif ketika sudah berhasil dievakuasi ke rumah sakit.
Ia memegang boneka dan melambai ke arah kamera dari ranjang rumah sakitnya. Salah satu matanya terlihat bengkak, tapi ia terlihat dalam kondisi baik.
Elif bukan satu-satunya korban yang ditemukan selamat pada hari Senin lalu. Seorang remaja berusia 14 tahun juga berhasil diselamatkan dari reruntuhan puing.
Gadis itu kemudian diketahui bernama Idil Sirin. Warga pun bertepuk tangan dan menangis karena lega melihat operasi penyelamatannya.
Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca, mencuit dalam laman Twitternya bahwa Elif dan Idil saat ini dalam keadaan baik.
Hampir 1000 orang terluka akibat gempa bumi yang mengguncang kota Izmir, Turki.
Selain itu dua remaja ditemukan tewas dan 19 orang terluka di Pulau Samos, Yunani. Pusat gempa diketahui terjadi di Laut Aegea.
Survei geologi Amerika Serikat mencatat gempa ini bermagnitudo 7.0, namun beberapa negara lain mencatat magnitudo lebih rendah untuk gempa ini. Guncangan keras membuat bangunan hancur berkeping-keping.
Bangunan di Turki merupakan campuran antara bangunan tua dan beberapa dari bangunan mereka dibangun dengan konstruksi yang murah dan tidak menahan gempa dengan baik.
Kini peraturan telah diperketat untuk memperkuat atau menghacurkan gedung-gedung tua. Revitalisasi perkotaan sedang dilakukan di kota-kota di Turki, namun perbaikan tidak bisa dilakukan dalam waktu cepat.
Pada Senin lalu, pihak berwenang menahan sembilan orang dan menginterogasi mereka tentang enam bangunan yang runtuh.
Hingga saat ini, petugas penyelamat masih berusaha menemukan korban selamat di reruntuhan di kota Izmir. Petugas menggunakan alat pendengar untuk mendeteksi tanda-tanda kehidupan.
Para pejabat mengatakan 147 korban gempa masih dirawat di rumah sakit, dan tiga di antaranya dalam kondisi serius.
Gempa tersebut juga memicu tsunami kecil yang melanda Samos dan distrik Seferihisar di provinsi Izmir, di mana seorang wanita tua ditemukan tenggelam.
Baca Juga: Detik-detik Gempa 6,6 SR di Turki, Warga di Dalam Rumah Panik
Guncangan juga dirasakan di seluruh Turki barat, termasuk di Istanbul serta di ibu kota Yunani, Athena. Ratusan gempa susulan kemudian menyusul.
Turki berada di atas garis patahan yang rentan terhadap gempa bumi. Pada 1999, dua gempa kuat menewaskan sekitar 18.000 orang di barat laut Turki. Gempa juga sering terjadi di Yunani, negara tetangga Turki.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.