Pelaku kemudian diketahui berasal dari Tunisia dan berusia 20 tahun. Penyerangan tersebut hanya berjarak sekitar dua pekan dari pemenggalan guru sejarah di Paris.
Seorang guru bernama Samuel Paty dipenggal setelah mengadakan diskusi dan menunjukkan karikatur Nabi Muhammad.
Pelaku pemenggalan tersebut adalah seorang pemuda Chechnya yang kemudian mati ditembak oleh polisi setelah melakukan aksinya.
Baca Juga: Petinggi Uni Eropa Sampaikan Solidaritas Untuk Prancis
Kematian Paty membuat Presiden Macron mengeluarkan pernyataan kontroversial.
Dia menegaskan tak akan melarang peredaran karikatur Nabi Muhammad sebagai bentuk kebebasan berekspresi.
Bahkan karikatur tersebut ditunjukkan di sebuah gedung pemerintahan. Selain itu, Macron mengasosiasikan Islam dengan terorisme.
Baca Juga: Warga Muslim Prancis Kutuk Penusukan dan Pemenggalan di Nice
Hal itu yang kemudian membuat masyarakat Muslim dunia marah dan mengecamnya.
Tak lama setelah teror di Nice, Konsulat Prancis di Arab Saudi juga diserang dan seorang petugas keamanan ditusuk.
Hal itulah yang kemudian membuat Pemerintah Prancis meningkatkan status ancaman keamanan di negaranya ke level tertinggi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.