Nagorno-Karabakh memang merupakan daerah sengketa yang diperebutkan Azerbaijan dan Armenia sejak kedua negara itu lepas dari Uni Sovyet.
Meski berada di wiayah Azerbaijan, Negorno-Karabakh dihuni oleh mayoritas etnis Armenia.
Gencatan senjata tersebut diinisiasi oleh Rusia, yang juga menjadi perantara.
Baca Juga: Polisi Filipina Tangkap WNI yang Rencanakan Serangan Bom Bunuh Diri
Perdamaian sementara ini membuat kedua negara diizinkan melakukan pertukaran tahanan dan juga jenazah dari pertempuran tersebut.
Gencatan senjata itu terjadi setelah perwakilan kedua negara melakukan pembicaraan selama 10 jam di Moskow, Rusia.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan kedua negara bakal mulai melakukan pembicaraan yang substansial terkait Nagorno-Karabakh.
Baca Juga: Angka Kematian Covid-19 di Brasil Meningkat, Capai 150.198 Jiwa
Namun, menurut Menteri Luar Negeri Armenia, Zohrab Mnatsakanyan pembicaraan diyakini bakal berlangsung alot.
Pasalnya, Armenia ingin Nagorno-Karabakh untuk diakui secara internasional sebagai negara yang berdiri sendiri.
Sementara itu, pihak Azerbaijan menginginkan agar mendapatkan kontrol lebih banyak pada wilayah yang berada di dalam negerinya tersebut
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.