“Menteri Luar Negeri (Mike) Pompeo seharusnya menghormati keberanian jurnalis yang menghadapi propaganda Kremelin,” ujar Menendez dikutip dari The Guardian.
“Tetapi, departemennya malah memilih tak menghargai perbedaan pendapat demi menghindari kekecewaan presiden, yang hari demi hari mencoba mengikuti cara Putin. Departemen Luar Negeri berhutang maaf pada Nona Aro,” tambahnya.
Departemen Luar Negeri sendiri awalnya membantah telah menggagakan Aro sebagai penerima penghargaan.
Baca Juga: Heroik, Wanita Hamil Ini Selamatkan Suami dari Serangan Hiu Banteng
Menurut mereka, dia memang tak pernah menjadi finalis dan menyebut kebingungan tersebut sebagai kesalahan yang disesali.
Namun media luar negeri mengungkapkan kegagalan Aro menerima penghargaan tersebut karena postingannya di media sosial dan dia kerap mengkritik Donald Trump.
Akhirnya Kantor Inspektur Jenderal (OIG) Kementerian Luar Negeri, Jumat (25/9/2020) waktu setempat mengakui kegagalan Aro menerima penghargaan karena kritikannya kepada Trump.
Baca Juga: Perdana Menteri Lebanon Mustapha Adib Mundur Meski Belum Lama Menjabat, Ini Alasannya
OIG mengungkapkan Duta Besar AS untuk Finlandia, Robert Pence telah mengatakan alasannya tak jadi memberikan penghargaan itu kepada Aro.
“Meski dia menghormati kinerja Nona Aro, risiko untuk mempermalukan Ibu Negara (Melania Trump) dan departemen sangat besar jika membeiarkannya naik panggung untuk acara penyerahan penghargaan,” bunyi pernyataan OIG.
Pada acara penyerahan penghargaan International Women of Courage, Melania Trump memang selalu hadir sebagai tamu kehormatan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.