Dalam sebuah studi tentang perilaku kucing, para peneliti menyemprotkan feromon kucing ke tempat-tempat di mana kucing telah menandai wilayah mereka.
Hasilnya, 80-90 persen kucing kembali menandai area tersebut untuk menghilangkan bau asing itu.
Perilaku menyundul ini juga dikenal sebagai allorubbing.
Itu adalah istilah umum bagi dua hewan dari spesies yang sama saat menggosokkan tubuh satu sama lain.
Kucing bakal mengeong saat melihat kucing atau orang yang ia kenal mendekat.
Mereka juga sering mengangkat ekornya secara vertikal dan menundukkan kepala dalam-dalam saat berdekatan.
Ketika dua kucing dari satu kelompok terpisah dan kembali bertemu, mereka kerap mengeong, saling menyundul, dan allorubbing.
Perilaku ini aman dan sehat bagi kucing.
Namun, kucing juga bisa saja menekan atau mendorong kepala ke dinding atau benda keras lain.
Keduanya adalah perilaku berbeda.
Tindakan menekan atau mendorong kepala ke benda keras bisa jadi tanda kucing mengalami masalah medis yang serius.
Baca Juga: Berencana Memelihara Kucing? Wajib Persiapkan 7 Hal Berikut
Melansir petmd.com, tindakan menekan kepala ke dinding atau benda keras lain umumnya menandakan ada kerusakan di sistem syaraf mereka.
Hal ini bisa disebabkan berbagai hal, termasuk penyakit prosencephalon (kerusakan otak depan dan bagian otak thalamus) atau keracunan.
Tanda lain kucing mengalami penyakit semacam itu adalah mondar-mandir, kejang, refleks yang rusak, perubahan perilaku dan masalah penglihatan.
Bila mengalami masalah seperti itu, pemilik kucing mesti segera memeriksakan peliharaannya.
Diagnosis adalah hal penting sebelum memberi obat atau melakukan terapi pada kucing.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.