Cek Fakta: Benarkah Minum Tablet Tambah Darah saat Hamil Bikin Bayi Susah Lahir?

KOMPAS.TV – Bagi pasangan yang telah menikah, masa kehamilan seringkali dinantikan dengan penuh harap dan antusiasme.

Selama periode ini, upaya untuk memastikan kecukupan nutrisi menjadi prioritas guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan si kecil sejak dalam kandungan.

Sebagai seorang ibu, tentunya Anda berharap agar persalinan berjalan dengan lancar. Meski demikian, terdapat berbagai mitos seputar kehamilan yang sering kali terdengar.

Salah satu mitos yang cukup umum adalah anggapan bahwa mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) dapat membuat persalinan menjadi lebih sulit. Mitos semacam ini sering diperbincangkan, dan banyak orang yang percaya pada klaim tersebut.

Namun, pertanyaannya, apakah benar bahwa mengonsumsi TTD dapat menyulitkan proses persalinan bagi ibu dan bayi?

 

Fakta tentang TTD dan Kehamilan

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyatakan, para pakar medis saat ini sepakat bahwa belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) dapat menyulitkan proses persalinan.

Dalam lingkup medis, kesulitan persalinan yang terkait ukuran janin lebih besar umumnya disebabkan faktor-faktor lain, seperti riwayat obesitas ibu, keberadaan diabetes, dan peningkatan berat badan selama kehamilan.

Sebaliknya, TTD sebenarnya diperlukan selama kehamilan. Ibu hamil membutuhkan sekitar 800 mg zat besi, dan oleh karena itu, konsumsi TTD direkomendasikan.

Kementerian Kesehatan menyarankan ibu hamil untuk mengonsumsi sekitar 60 tablet TTD selama masa kehamilan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mitos tentang TTD yang membuat persalinan sulit tidak memiliki dasar ilmiah, dan TTD justru berperan penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil.

 

Manfaat Mengonsumsi TTD saat Hamil

1. Memperkuat Plasenta Rahim

Asupan tablet tambah darah (TTD) menjadi penting bagi ibu hamil karena dapat meningkatkan kadar hemoglobin dalam tubuh.

Hemoglobin ini nantinya berperan dalam menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh, menjaga kesehatan serta perkembangan janin, dan menjaga kekuatan plasenta rahim selama masa kehamilan. Dengan begitu, plasenta dapat tetap kuat hingga proses persalinan.

2. Mengurangi Risiko Pendarahan saat Persalinan

Pendarahan saat proses persalinan dapat terjadi akibat rendahnya sirkulasi hemoglobin di bawah tingkat normal. Hemoglobin, yang merupakan protein dalam sel darah merah, berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, termasuk ke dalam plasenta.

Dengan rutin mengonsumsi TTD, ibu hamil dapat mencegah risiko pendarahan yang mungkin timbul akibat kurangnya hemoglobin, sehingga membantu menjaga keamanan selama proses persalinan.

3. Mencegah Anemia pada Bayi

Anemia tidak hanya merupakan masalah yang dihadapi oleh orang dewasa, tetapi juga dapat terjadi pada bayi dan anak-anak. Jika tidak diatasi dengan baik, anemia pada bayi dapat menghambat perkembangan kognitif, sensorik, motorik, dan sosial mereka di masa depan.

Oleh karena itu, mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) selama kehamilan menjadi langkah preventif yang penting untuk mencegah anemia pada bayi.

Sekarang, Anda telah mengetahui bahwa anggapan bahwa mengonsumsi TTD dapat menyulitkan persalinan hanyalah mitos. Sebaliknya, ibu hamil justru disarankan untuk secara rutin mengonsumsi TTD guna menjaga kesehatan kandungan.

Selain itu, penting juga untuk memastikan asupan gizi yang cukup sesuai dengan prinsip 'Isi Piringku' dan berkonsultasi secara teratur dengan dokter selama masa kehamilan.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan perkembangan kesehatan ibu dan bayi dapat optimal dan terhindar dari risiko anemia.

 

Sumber:

• Buku Pedoman Pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi Ibu Hamil - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
• Ayo Sehat 1
• Ayo Sehat 2
• Yankes Kemkes