Dalam sejumlah kasus, bahkan sang ibu tidak menyadari bahwa dirinya adalah carrier atau pembawa virus yang menularkan pada bayi. Pada kasus lain, tak jarang ibu tertular suami yang secara aktif melakukan seks bebas.
Sifilis, IMS yang Menular dari Ibu ke Anak
Selain HIV/AIDS, penyakit sifilis atau yang dikenal sebagai raja singa juga dapat menular dari ibu ke anak. Sifilis biasanya ditandai dengan munculnya ruam pada bagian kulit tertentu, seperti di area mulut, dubur, atau di dalam vagina.
Tanpa pengobatan yang tepat, sifilis dapat mengakibatkan komplikasi serius, termasuk kebutaan dan penyakit jantung. Sifilis yang terjadi selama kehamilan dapat menimbulkan sejumlah komplikasi, seperti keguguran, kematian janin, atau kematian bayi setelah lahir.
Bayi yang berhasil bertahan hidup namun terinfeksi sifilis bawaan (sifilis kongenital) berisiko mengalami pembengkakan kelenjar getah bening, organ limpa, dan dapat menimbulkan cacat.
Penting untuk dicatat bahwa pasien yang tidak mendapatkan pengobatan berpotensi menularkan sifilis ke janin.
Pencegahan HIV/ AIDS dan Sifilis
Setelah memahami bahwa terdapat penyakit seksual yang dapat menular dari ibu ke anak, tentunya Anda makin waspada terhadap kesehatan keluarga. Berikut langkah pencegahan yang bisa dilakukan sedini mungkin.
Pemahaman menyeluruh terkait bahaya HIV/ AIDS dan Sifilis diharapkan dapat mengurangi dampaknya bagi generasi mendatang. Karena itu, dibutuhkan upaya kolaboratif semua pihak sehingga dapat melindungi ibu dan bayi serta menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi semua anak-anak Indonesia.
———
Sumber:
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.