SOLO, KOMPAS.TV – Pisang mempunyai dua dampak berbeda saat dikonsumsi. Bisa meningkat gula darah tapi bisa juga menurunkan gula darah, terutama bagi penderita diabetes. Mengapa bisa demikian?
Mengutip Healthline.com, di samping buah yang sehat, pisang cukup tinggi karbohidrat dan gula, dua kandungan tersebut merupakan nutrisi utama yang meningkatkan kadar gula darah.
Bagi penderita diabetes, menyadari jumlah dan jenis karbohidrat dalam makanan adalah hal yang penting. Mengingat, karbohidrat meningkatkan kadar gula darah lebih dari nutrisi lain atau singkatnya bisa sangat mempengaruhi manajemen gula darah Anda.
Berapa banyak kandungan gula dalam pisang?
Satu buah pisang ukuran sedang (sekitar 126 gram) mengandung 29 gram karbohidrat dan 112 kalori.
Karbohidratnya berupa gula, pati, dan serat. Pisang ukuran sedang mengandung sekitar 15 gram gula. Selain pati dan gula, pisang ukuran sedang mengandung 3 gram serat.
Tentu saja serat sangat penting terutama bagi penderita diabetes. Serat bisa membantu memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat sehingga mengurangi lonjakan gula darah dan meningkatkan manajemen gula darah secara keseluruhan.
Salah satu cara untuk menentukan bagaimana makanan yang mengandung karbohidrat akan memengaruhi gula darah adalah dengan melihat indeks glikemik (GI).
GI memberi peringkat makanan berdasarkan seberapa banyak dan seberapa cepat mereka meningkatkan kadar gula darah:
Nah, secara keseluruhan, pisang mendapat skor rendah hingga sedang pada skala GI yakni, 42-62 (tergantung pada kematangannya).
Jumlah karbohidrat dalam pisang bervariasi tergantung pada kematangannya.
Pisang hijau atau mentah mengandung lebih sedikit gula dan lebih banyak pati resisten.
Pati resisten adalah rantai panjang glukosa (pati) yang "tahan" terhadap pencernaan di bagian atas sistem pencernaan Anda.
Ini berarti, pati resisten berfungsi mirip dengan serat dan tidak akan menyebabkan kenaikan kadar gula darah.
Pati resisten juga bisa membantu memberi makan bakteri ramah di usus Anda, yang berkaitan juga dengan peningkatan kesehatan metabolisme dan manajemen gula darah yang lebih baik.
Faktanya, sebuah studi tahun 2015 tentang manajemen gula darah pada wanita dengan diabetes tipe 2 menemukan beberapa hasil yang menarik.
Dalam periode 8 minggu, mereka yang diberi suplemen pati resisten memiliki manajemen gula darah yang lebih baik dibanding yang tidak mengonsumsi suplemen.
Penelitian lain menunjukkan, pati resisten mungkin memiliki efek menguntungkan bagi penderita diabetes tipe 2, seperti meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi peradangan.
Sementara, pisang kuning atau matang mengandung pati yang kurang tahan dibandingkan dengan pisang hijau, serta lebih banyak gula yang lebih cepat diserap ketimbang pati.
Kesimpulannya, pisang yang sepenuhnya matang memiliki GI yang lebih tinggi dan akan menyebabkan gula darah Anda naik lebih cepat dibanding pisang hijau yang belum matang.
Untuk diketahui, ketika kadar gula darah meningkat pada orang yang tidak menderita penyakit diabetes, tubuh mereka memproduksi insulin. Ini membantu memindahkan gula dari darah dan masuk ke dalam sel, tempat gula itu digunakan atau disimpan.
Namun, proses tersebut tidak bekerja sebagaimana mestinya pada penderita diabetes. Sebaliknya, tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau sel-sel resisten terhadap insulin yang dibuat.
Tanpa manajemen diabetes yang tepat, Anda mungkin mengalami lonjakan gula darah setelah makan makanan berkarbohidrat tinggi atau memiliki kadar gula darah yang terus-menerus tinggi, yang keduanya tidak sehat.
Sumber : Healthline.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.