JAKARTA, KOMPAS.TV - Bagaimana cara menjadi penulis, apakah menulis memang proses yang sulit dilakukan? Lantas, apa sih bedanya menulis biasa dengan menulis kreatif?
Menulis sendiri merupakan salah satu rutinitas manusia. Dengan menulis, artinya kita bisa menyalurkan gagasan yang selama ini tersimpan. Kegiatan menulis juga memiliki berbagai tujuan, misalnya untuk penulisan ilmiah atau penulisan kreatif.
Venerdi Handoyo, penulis skenario film dan buku, dalam siniar Obsesif musim keempat bertajuk “Menulis Kreatif itu Mudah, Benarkah?” menjelaskan soal pakem dan langkah praktis menjadi penulis kreatif ini
"Secara umum, sih, creative writing (itu) menulis sesuatu yang tidak berdasarkan kenyataan. Jadi, imajinatif, fiktif, ada imajinasinya," ujarnya.
Menulis kreatif adalah kegiatan yang banyak digemari oleh masyarakat luas. Hasil dari kegiatan ini dapat berupa cerita fiksi, seperti novel, cerita pendek (cerpen), dan puisi. Namun, tak terbatas hanya pada tiga karya tersebut. Menurut Kamus Oxford, dalam prosesnya, dibutuhkan ide-ide di luar nalar serta daya imajinasi yang kuat.
Hal ini tentu sangat kontras dengan penulisan ilmiah yang memerlukan teknik khusus. Kita juga bisa bandingkan dengan penulisan berita yang terkesan sangat hambar karena hanya melaporkan kejadian di dunia nyata.
Baca Juga: Manfaat Menulis dengan Tangan, Salah Satunya Meningkatkan Memori
Meskipun sering dianggap sebagai karya fiksi, ternyata penulisan kreatif juga dapat menghasilkan output lain. Para penulis kreatif banyak dicari-cari oleh perusahaan, khususnya dalam bidang pemasaran. Mereka pun dapat bekerja secara kontrak ataupun sebagai pekerja lepas.
Sebut saja copywriting. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap suatu jenama, diperlukan kemampuan copywriting yang baik. Dalam prosesnya, para copywriter memerlukan imajinasi agar masyarakat tertarik dengan barang atau jasa yang ditawarkan.
Imajinasi ini kemudian dituangkan dalam sekumpulan kata yang bisa menstimulasi pemikiran orang awam. "Copywriting juga merupakan creative writing karena kita mengada-ngada barang-barang yang orang tidak butuhkan. Kita ada-adain kebutuhannya. Kita ciptakan ketakutan. Kalo enggak beli produk ini kamu bisa gini, loh," kata penulis yang kerap disapa Ve Handojo ini.
Selain copywriting, suatu kebohongan dan hoaks juga merupakan hasil dari penulisan kreatif. Alih-alih memaparkan fakta atau kejadian di dunia nyata, para pembuatnya justru memberikan informasi yang sifatnya mengada-ada dan rekayasa. Bahkan, bisa saja informasi itu berasal dari pemikiran si penulis.
Baca Juga: Lupus dan Penulisnya Hilman Hariwijaya dalam Kenangan
Dasar dari penulisan kreatif adalah narasi. Karya-karya hasil dari menulis kreatif haruslah memiliki cerita. Idenya pun bisa berasal dari hal-hal kecil di sekitar kita. Kemudian, kembangkanlah peristiwa sederhana tersebut hingga memiliki konflik yang dapat meningkatkan emosi pembaca.
Selain itu, meskipun menulis kreatif dapat dikatakan tak memiliki batasan. Akan tetapi, hal ini tak berlaku untuk beberapa kasus yang memerlukan arahan sebagai batasannya. Misalnya saja, saat kita ingin menerbitkan karya yang laku di pasar.
Dari situ, kita bisa menyesuaikan karya kreatif yang ingin dihasilkan. Apabila target kita menghasilkan karya terlaris, maka diksi dan tema cerita harus diperhatikan. Tujuan itulah yang nantinya bisa menjadi batasan atau pakem untuk bisa menghasilkan karya.
Namun, hal ini tentu berbeda saat kita tak memiliki target pembaca. Penulis Lusifer! Lusifer! ini juga menambahkan, "Sebenernya, kalo misalnya kita mau berkreasi tanpa batas, ya, boleh aja. Tapi, kan, kalo kita mau berkarya tanpa batas, artinya market kita tak terdefinisi."
Selain itu, kita juga dapat menyesuaikan karakter diri dengan karya kreatif yang dihasilkan. Namun, kembali lagi, saat mendapatkan proyek dengan tema yang sudah ditentukan, kita tetap harus mengikuti batasan dan arahan itu.
Hambatan bagi para penulis kreatif adalah writer’s block. R.L. Stine, seorang penulis seri Goosebumps, juga memberikan beberapa tips.
Dalam siniar Obsesif bertajuk "Menulis Kreatif itu Mudah, Benarkah?", Ve Handojo memberikan informasi lengkap seputar penulisan kreatif yang banyak digandrungi kawula muda saat ini.
Bagaimanakah kiat-kiat menulis kreatif dengan baik dan benar? Dengarkan siniarnya sekarang juga!
Penulis: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.