YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Sebagian orang pernah mendengar tentang folat. Tapi, mungkin manfaat folat untuk menurunkan risiko penyakit alzheimer belum banyak diketahui.
Vitamin B ditemukan secara alami dalam makanan, membantu dalam pembuatan DNA dan materi genetik lainnya. Ini juga penting dalam membantu sel membelah.
Asam folat, yang ditemukan dalam suplemen dan makanan adalah versi sintetis dari folat.
Sebuah studi juga menemukan bahwa ada kemungkinan hubungan antara folat dan pencegahan penyakit Alzheimer.
Hasil menunjukkan bahwa tingkat folat individu dengan Alzheimer, lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki penyakit neurodegeneratif.
Studi lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan apakah ada penyebab dan akibat yang sebenarnya. Tetapi dengan lebih dari 6 juta orang Amerika hidup dengan penyakit Alzheimer, penelitian ini menunjukkan bahwa mendapatkan jumlah folat harian yang direkomendasikan, yaitu 400 mcg, dapat mengurangi risiko Alzheimer.
"Kadar folat yang rendah sedikit meningkatkan risiko penyakit Alzheimer," kata ahli saraf Aaron Ritter, MD, seperti dilansir Cleveland Clinic.
"Manfaat folat paling baik dijelaskan sebagai menurunkan peradangan di otak."
Folat diperlukan untuk menjaga kesehatan yang baik sepanjang hidup Anda. Meskipun jarang terjadi pada populasi umum, individu tertentu dapat mengalami defisiensi folat, yaitu ibu hamil, bayi, dan anak-anak.
Baca Juga: Dorce Gamalama Didiagnosis Sakit Demensia Alzheimer, Alami Sejumlah Komplikasi
Orang yang menggunakan obat-obatan seperti pengendalian kelahiran, metotreksat (obat kemoterapi) dan metformin (obat untuk membantu mengontrol gula darah pada diabetes tipe 2), juga berpotensi mengalami defisiensi folat.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mendapatkan lebih banyak folat dapat menurunkan tekanan darah dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular di kemudian hari.
Homosistein, asam amino yang dibuat ketika protein mulai rusak, dapat mengeraskan arteri sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Tapi folat menurunkan kadar homosistein.
Selama beberapa bulan pertama kehamilan, cacat tabung saraf (NTD) seperti spina bifida dapat terjadi. Kadar folat dan vitamin B12 yang rendah telah terbukti meningkatkan risiko NTD.
“Folat sangat penting untuk perkembangan saraf di dalam rahim dengan menutup tabung saraf dan membantu otak, tengkorak, dan sumsum tulang belakang bayi Anda berkembang,” kata Dr. Ritter.
“Pada tingkat dasar, folat adalah salah satu vitamin terpenting untuk membantu menumbuhkan sistem saraf.”
Jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil, penting untuk mengonsumsi vitamin prenatal yang mencakup asam folat.
Penyebab degenerasi makula terkait usia (AMD), gangguan mata yang memengaruhi penglihatan sentral Anda, tidak sepenuhnya dipahami.
Sementara peradangan dan stres oksidatif dapat berperan, diperkirakan juga bahwa peningkatan kadar homosistein dapat berkontribusi juga.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi 2.500 mcg asam folat sehari dapat mengurangi risiko AMD hingga 40 persen.
Dr Ritter mengatakan folat sangat bagus untuk kesehatan otak dan penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk membuktikan dengan tepat apakah dan bagaimana vitamin B dapat membantu mencegah penyakit Alzheimer.
“Kami pikir penyakit Alzheimer disebabkan oleh beberapa protein berbeda yang salah melipat dan menumpuk di otak,” kata Dr. Ritter.
"Folat telah terbukti mengurangi kusut neurofibrillary (akumulasi abnormal protein yang disebut tau) dan mengurangi protein amiloid."
Folat secara alami ditemukan dalam makanan, jadi cara terbaik untuk mendapatkan lebih banyak vitamin B adalah dengan makan makanan yang kaya akan folat.
Baca Juga: Penyakit Alzheimer Menurunkan Kualitas Berpikir Manusia
Disarankan agar semua orang dewasa mendapatkan 400 mikrogram folat per hari. Sedangkan ibu hamil harus menargetkan 600 hingga 1.000 mikrogram sehari.
- Kacang-kacangan.
- Pisang.
- Telur.
- Asparagus.
- Bayam.
- Alpukat.
- Kacang hitam.
- Bit.
- Jeruk.
- Brokoli.
“Data baru ini memberikan bukti lebih lanjut bahwa makan makanan bergizi dan seimbang adalah salah satu kunci untuk mencegah penyakit Alzheimer,” kata Dr. Ritter.
“Ini juga memberi tahu penyedia layanan kesehatan bahwa kita harus rajin mencari kekurangan folat pada populasi pasien tertentu."
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.