Papeda bukan sekadar makanan, tetapi juga memiliki filosofi yang mendalam. Biasanya saat menyantap papeda, dilengkapi dengan helai dan hote.
Helai adalah alat makan tradisional yang terbuat dari kayu sebagai tempat penyajian papeda. Sementara hote merupakan piring kayu sebagai tempat untuk menyantap papeda.
Tradisi menikmati papeda dari satu piring yang sama dalam satu keluarga disebut dengan helai mbai hote mbai, mbai berarti satu.
Sebutan inilah diartikan sebagai satu filosofi yaitu makan dalam satu keluarga dapat menjadi cerita yang bisa disimpan untuk masa depan anak dan cucu.
Acara makan bersama keluarga menandai ikatan kekeluargaan sebagai ruang diskusi antara orang tua dan anak.
Cara mengambil papeda pun cukup unik, yakni dengan cara digulung menggunakan sumpit atau garpu.
Cara mengambil seperti itu karena papeda bertekstur kental seperti lem, sehingga tidak bisa dipindahkan ke piring menggunakan sendok.
Baca Juga: Ketika Jokowi Bermain Bola di Upacara Pembukaan PON XX Papua
Orang tidak perlu mengunyah saat memakan papeda, sebab papeda bisa langsung ditelan.
Biasanya papeda disantap bersama makanan pendamping, atau semacam lauk. Makanan pendamping yang cukup banyak digunakan sebagai lauk papeda adalah ikan kuah kuning.
Selain itu terdapat juga makanan atau lauk pendamping yang cocok seperti sayur ganemo, ikan goreng, dan kuah lalapan.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.