JAKARTA, KOMPAS.TV - Pada hari ini, Sabtu 2 Oktober 2021, bertepatan dengan Hari Batik Nasional. Mengoleksi berbagai macam batik dan merawatnya dengan baik merupakan salah satu bentuk kecintaan terhadap budaya Tanah Air dan tak sedikit orang yang melakukannya.
Contohnya yakni Wisni Indarto, pendiri Saung Batik WDrupadi, yang telah mengoleksi cukup banyak batik.
Mulai dari yang kuno hingga langka, seperti kain batik buatan 1838 yang diperolehnya dari seorang pengepul kain.
Melansir Kompas.com, Wisni juga pernah membagikan tips untuk merawat kain batik agar tetap awet dan tidak mudah rusak. Selengkapnya, simak penjelasan berikut ini.
Baca Juga: 6 Kampung Batik yang Patut Dikunjungi untuk Wisata dan Belajar, Mana Saja?
1. Jangan gunakan mesin cuci
Untuk mencuci batik, lebih baik gunakan tangan daripada gunakan mesin cuci supaya serat kainnya tak jadi rusak.
Selain itu, saat mencuci dengan tangan, pastikan menguceknya secara lembut dan cukup celup-celup saja.
2. Pemilihan detergen
Wisni menjelaskan, detergen tradisional dari buah lerak adalah pembersih alami yang paling cocok untuk mencuci batik karena tidak mengandung bahan kimia yang dapat merusak serat ataupun motifnya.
Lerak juga berfungsi sebagai insektisida yang dapat mengusir serangga perusak kain sehingga menjaga kain tetap aman saat disimpan di lemari.
Namun, lantaran untuk mendapat kini lerak semakin sulit, Wisni menyarankan untuk menggantinya dengan sampo yang notabene lebih aman ketimbang sabun.
Baca Juga: 20 Link Twibbon Hari Batik Nasional 2 Oktober 2021 dan Cara Pasangnya
3. Setrika dengan suhu rendah
Ketika menyetrika batik, pastikan suhunya pada tingkat yang rendah dan jangan lupa hindari penggunaan pelicin pakaian karena juga dapat merusak kain.
4. Jangan digantung dengan penjepit
Menurut Wisni, cara terbaik untuk menyimpan batik di dalam lemari yakni dengan dilipat, bukan digantung dengan penjepit.
"Sayang saja, karena batik yang digantung biasanya memiliki bekas jepitan pada kainnya," terang Wisni.
5. Angin-angin
Terakhir, namun tak kalah penting, kain batik yang lama tak dikenakan perlu dikeluarkan agar mendapat angin, setidaknya sebanyak satu kali dalam seminggu atau dua minggu.
"Tapi, jangan diangin-anginkan di bawah terik matahari," pesan Wisni.
Lepas itu, simpan kembali batik ke dalam lemari dan membungkusnya dengan plastik supaya terhindari dari kelembaban yang dapat memicu tumbuhnya jamur.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.