JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggalakan beberapa kegiatan untuk mencegah peningkatan kasus kanker di Indonesia.
Di antaranya, mengimbau masyarakat untuk menjaga gaya hidup dan pola makan yang sehat.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr Cut Putri Arianie MH.Kes menyebutkan gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat masih menjadi pemicu utama kanker di Indonesia.
Dari itu, Kemenkes terus menggencarkan promosi kesehatan tentang cara-cara pencegahan kepada masyarakat sehingga angka kasus kanker di Indonesia tidak terus bertambah banyak.
“Didasari dengan prinsip- prinsip hidup sehat kita bisa mencegah terjadinya kasus baru," kata Cut dilansir dari ANTARA, Sabtu (31/7/2021).
Dengan menerapkan pola hidup sehat, lanjut Cut, bisa mencegah kasus kanker yang merupakan penyakit tidak menular.
"Ini perlu ditekankan karena gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat masih menjadi faktor risiko yang menambah tinggi angka kasus kanker," sambungnya.
Adapun gaya hidup yang menjadi pemicu kasus kanker yang dimaksud Cut adalah merokok, meminum alkohol, hingga kurangnya melakukan aktivitas fisik.
Adapun pola makan yang tidak sehat seperti berlebihnya mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung banyak gula, garam, dan lemak.
Menghindari hal-hal buruk itu, Cut Putri mengimbau masyarakat untuk menaati aturan diet sehat-seimbang yang menjadi pedoman dari Kementerian Kesehatan, yakni dengan mengisi piringnya menggunakan skema 1/4 bagian untuk karbohidrat, 1/4 bagian untuk protein, dan 1/2 bagian untuk sayur-sayuran dan buah.
Baca Juga: 5 Tips Sehat Berpuasa Bagi Penderita Asam Lambung Akut Alias GERD
Selain diet sehat, Kemenkes juga mengkampanyekan kegiatan deteksi dini.
Memberikan perlindungan khusus, dan menyediakan pengobatan di fasilitas-fasilitas kesehatan dengan standar yang terus diperbaiki dari waktu ke waktu.
Deteksi dini berbagai macam kanker bisa dilakukan lewat komunitas atau pun webinar-webinar sehingga masyarakat bisa menangani permasalahan kanker yang dihadapi sedini mungkin.
Ihwal perlindungan khusus, bisa dilakukan dengan pemberian imunisasi Human Papilomavirus (HPV) untuk anak- anak berusia 9-14 tahun.
Kata Cut Putri, sejak Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan imunisasi HPV sudah disetujui agar bisa didistribusikan ke seluruh Indonesia menunggu anggaran untuk tahun depan.
Awalnya, imunisasi itu hanya ada di 6 lokasi di Indonesia.
Untuk pengobatan, Kemenkes memastikan agar fasilitas-fasilitas kesehatan di Indonesia mendapatkan peningkatan sehingga bisa tetap melayani pasien- pasien kanker dari segala kalangan untuk mendapat akses pengobatan yang baik dan maksimal.
“Kita tahu kesehatan itu bukan segalanya, tapi dari pandemi kita belajar tanpa kesehatan segala-galanya tidak ada artinya. Jadi, kita mendorong pembangunan berdasarkan kesehatan bisa dimulai masyarakat dengan mengedepankan perilaku hidup sehat,” pungkasnya.
Baca Juga: Tips Sehat di Usia 93 Tahun Ala Mahathir Mohammad
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.