SOLO, KOMPAS.TV - Aktivitas bersepeda dan mengendarai motor memang mengasyikkan. Ketika melakukan aktivitas tersebut tanpa pelindung lengan, maka kulit Anda dapat terbakar atau menjadi belang tanpa tersengat sinar matahari.
Untuk menurunkan suhu di tangan, beberapa orang memilih menunggu agar suhu kembali normal atau dengan mengalirkan air mengalir ke tangan.
Namun, apakah aman jika kulit langsung diguyur air usai tersengat sinar matahari?
Baca Juga: Saran Ahli Patologi untuk Pasien Covid-19 yang Mesti Isolasi Mandiri karena Tak Dapat Ditampung RS
Dokter spesialis kulit dan kelamin, dr Ismiralda Oke Putranti, berpendapat untuk menurunkan suhu tubuh, badan didinginkan terlebih dahulu dengan diangin-anginkan saja.
Waktu yang dibutuhkan untuk mendinginkan tubuh kembali ke suhu normal yakni sekitar 15-30 menit.
Selain diangin-anginkan, meminum air putih juga mampu untuk membantu kestabilan suhu tubuh agar kembali.
"Dinginkan suhu tubuh dulu baru kemudian bilas/mandi dengan air yang sesuai dengan suhu tubuh (tak panas tak dingin)," jelasnya seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (24/6/2021).
Baca Juga: 5 Tips Mengatasi Secara Alami Kulit Tangan yang Terasa Kering
Oka menyarankan untuk tak langsung mengguyur badan dengan air dingin. Pasalnya jika suhu tubuh yang tinggi diberikan suhu yang dingin, respons dari pembuluh darah dalam tubuh dapat bermaslaah.
"Pembuluh darah akan menyempit dan dapat memicu suhu tubuh makin tinggi. Bahkan bisa heat stroke. Bisa pingsan," lanjutnya.
Heat stroke merupakan kondisi tubuh ketika tak dapat mengontrol suhu badan. Kondisi ini disebut kondisi terberat pada tubuh akibat cuaca panas.
Suhu badan akan meningkat dengan cepat hingga 41 derajat celcius dalam 10-15 menit. Dalam kondisi itu, tubuh tak dapat mengeluarkan keringat.
dr Ari Fahrial Syam, akademisi dan dokter spesialis penyakit dalam dari Universitas Indonesia (UI) mengungkapkan dalam kasus tertentu suhu dingin dapat memengaruhi tubuh sebagian orang hingga terjadi alergi.
Baca Juga: Punya Alergi Apakah Boleh Ikut Vaksin Covid-19?
Dalam wawancaranya bersama Kompas.com, September 2019 silam, dia menyebut reaksi yang ditimbulkan berbeda dalam tiap orang.
"Ada yang muncul alergi seperti bentol-bentol atau bersin-bersin," ujarnya.
Jika kondisi tersebut berlanjut dalam jangka panjang dimungkinkan hal tersebut bisa penurunkan daya tahan tubuh.
Sama seperti Oka, Ari mengingatkan suhu air yang digunakan untuk mandi juga perlu diperhatikan.
Jika ingin tubuh tak terasa lengket, bisa menggunakan air hangat. Selain itu air hangat juga bisa mengurangi kekejangan otot setelah beraktivitas seharian.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.